Rabu, 24 Desember 2008

Tingkatkan Kemampuan Untuk Disukai Orang


Dalam dunia kerja, bila anda ingin didengar dan dicari, maka buatlah orang lain menyukai anda dulu. Anda harus bisa menciptakan hubungan saling menunjang dengan sesama staff, dengan manager Anda, dengan pelanggan, atau dengan mitra bisnis. Orang cenderung mempercayai orang yang mereka sukai. Komunikator yang baik menciptakan kemampuan untuk disukai orang.

Beberapa karakter memang disukai dan menarik perhatian orang, tetapi ada beberapa hal universal yang dapat membuka perhatian dan hati orang kepada kita, antara lain :

Jadilah individu yang sopan santun
Ada hal-hal kecil dikantor yang membuat spirit kerja anda terganggu. Misalnya sales rep yang membuat kopi dan meninggalkan coffee maker basah tidak karuan, atau sekretaris yang menggunakan foto copy machine dan meninggalkan paper jam didalam mesin. Atau manager yang menyabot meeting room yang sedang kita gunakan, dengan alasan ”sorry kami ada meeting yang sangat urgent, tolong donk pakai meeting room lain yang lebih kecil”, dan masih banyak hal yang menyebalkan yang dilakukan orang tanpa memandang perasaan atau kepentingan orang lain. Anda juga pernah kan menemui staff yang chatting melalui notebook mereka pada saat menghadiri meeting? Hindarilah untuk menjadi individu yang seperti itu, sebaliknya jadilah seorang yang selalu say hello sesudah cuti lama, booking meeting room sesuai dengan kebutuhan, selalu bilang terima kasih untuk bantuan kecil rekan kerja, menelpon kembali orang-orang yang telah menelpon anda dan meninggalkan pesan, dan lain sebagainya.

Be Prompt
Dilingkungan kantor yang serba sibuk dan masing-masing karyawan telah dibebani workload yang tinggi, dibutuhkan work habit yang positif. Misalnya selalu menjawab email tepat waktu, menelpon kembali orang yang meninggalkan voice mail, memenuhi tugas-tugas yang sudah deadline, dan mengecek surat hardcopy yang menumpuk. Penuhi semua janji baik tertulis maupun yang tidak tertulis, serta datang ke meeting tepat waktu. Perhitungkan jarak dan waktu tempuh bila lokasi meeting di luar kantor kita.

Punya Rasa Humor
Bekerja dalam tim sering kali menemui ketegangan atau kebuntuan. Kita harus pandai-pandai membawa suasana menjadi rileks dan tidak tegang. Rasa humor bisa menciptakan suasana dimana orang menjadi santai dan dengan demikian idea kreatif mudah muncul.

Rendah Hati
Kekuasaan bisa menggiurkan. Pujian membuat orang lebih bersemangat, meringankan stress, dan membuat karyawan merasa penting. Sebaliknya perilaku sombong bisa seketika membuat orang lain punya mood yang jelek dan berakibat tidak produktif. Misalnya, orang yang tidak mendengarkan orang lain bicara padanya, atau tidak mau mendengar saran orang lain untuk suatu masalah yang sedang dihadapi bersama. Atau orang mengirim email sengaja membuat orang lain bingung daripada membuat clear masalah.

Seorang komunikator yang kredibel menunjukan rasa rendah hati dalam beberapa cara, misalnya :
• Mempersilahkan anggota tim untuk menunjukan rencana mereka daripada menyuruh orang untuk mendengarkan dia terus menerus.
• Membuat orang lain merasa penting dengan membantu menafsirkan tujuan dan inisiatif orang tersebut.
• Meminta input dari orang lain – dan membuat input itu berfaedah buat tim
• Sharing dengan anggota tim tentang sukses orang lain untuk memberi semangat dan mendorong leadership
• Mengkomunikasikan rasa penghargaan atas usaha dan hasil yang dicapai oleh anggota tim.

Selain dari aspek-aspek diatas, penampilan anda, bahasa yang anda gunakan juga memberikan dampak positif kepada cara orang lain menerima anda. Secara keseluruhan itu akan menciptakan kredibilitas anda di depan rekan kerja dan pimpinan. (Inspired by ”Increase Your Likeability Factor” by Dianna Booher)

Jumat, 19 Desember 2008

"Hari Ibu"



Hari Ibu sudah dekat, anakku lewat YM sudah menanyakan Ibu mau kado apa? Aku hampir lupa, tapi lalu ingat ini kan hampir Desember 22.. Hari Ibu.. Anak-anaku punya tradisi untuk menyenangkan ibunya pada Hari Ibu. Sungguh suatu hal yang harus disyukuri.

Teringat aku kala Ibu ku masih berada ditengah kita semua. Ibu saya adalah sosok yang sebetulnya kurang banyak bicara dengan anak-anaknya, tetapi sangat berwibawa. Beliau adalah ibu rumah tangga sejati, sangat penyabar walaupun punya anak 4, yang tiga pertama laki-laki semua dan nakal-nakal semua. Ibu adalah istri seorang anggota Polisi, sehingga dalam penugasannya kadang ditempatkan diluar Jawa.

Aku ingat dahulu waktu anaknya masih kecil, kami tinggal di Ambon. Makan beras merah dan sulit mendapatkan sayur mayur. Karena dahulu sayuran dipasok dari Makasar, jadi kalau ada kapal dari Makasar, ya datanglah sayuran buat kami. Karena anaknya masih kecil-kecil, dan butuh nutrisi seimbang, Ibu menanam sayuran dihalaman belakang rumah. Ada kangkung, cabe merah, bayam, labu siam, dan lain-lain. Ibu juga pandai memanfaatkan buah2an dari kebun misalnya kedondong untuk dibuat setup atau manisan. Karena mungkin penghasilan seorang polisi waktu itu sangat minim, ibu membantu dengan berjualan donat di halaman depan rumah. Aku suka diajari membuat donat .. Aku ingat pernah suatu hari aku sakit gigi, dan menangis terus. Dia memangku aku sampai semalaman tidur dalam posisi duduk agar aku tidak menangis. Dan itu aku praktekan kala anakku masih kecil dan sakit panas, jadi dia aku dekap sampai lewat tengah malam baru aku tidurkan.

Waktu kami masih tinggal di Magelang, rumah tempat tinggal kami letaknya dekat sawah. Kakak2ku kalau sudah main ke sawah pulangnya membawa belut lalu minta digorengkan.. Ibu biasanya marah-marah karena ”geli” lalu suruh si mbok Cokro untuk menggorengkan buat mereka. Ibu juga yang suka menenangkan kalau Bapak marah2 karena kakak2 nakal. Ibu memang seorang yang tenang dan sangat keibuan, sering mengajarkan agar kakak beradik harus saling menjaga dan berbagi.

Setelah besar dan kuliah, aku selalu ingat bahwa Ibu itu teliti melihat perubahan mood anaknya. Misalnya apakah saya pusing kepala, apakah saya masuk angin dan lain sebagainya. Beliau selalu siap menggosok dan memberi obat lalu menyuruh saya tidur. Kalau soal kesehatan Ibu adalah pemain tunggal. Demikian juga urusan makanan, Ibu adalah juru masak handal.

Selain dari urusan perut dan kesehatan, beliau juga tidak pernah lupa memberikan pesan moral. Misalnya kalau terhadap anak laki-lakinya beliau berpesan : ”Pokoknya kalau bergaul yang bergaullah yang baik, jangan sampai suatu hari nanti ada anak perempuan datang kemari karena hamil dan kamu harus bertanggung jawab”, begitu nasehatnya. Waktu kami sudah dewasa dan satu persatu kakakku menikah dan berkeluarga, beliau sangat menjaga agar apapun yang beliau lakukan adalah adil untuk semua. Beliau adalah panutan saya, kalau sedang kesusahan saya suka merasa dia ada dekat dengan saya untuk memberikan kekuatan. Dalam sholat, aku selalu mendoakan agar beliau tenang di sisi Allah SWT.

Hal Sederhana Untuk Membantu Orang yang Lemah

Kondisi ekonomi Indonesia kian limbung. Betul sih ini karena pengaruh krisis global yang sedang melanda, tetapi paling tidak dalam hidup kita sehari-hari kita bisa melakukan hal-hal sederhana untuk meringankan beban mereka yang kurang beruntung. Dari beberapa milis yang saya ikuti ada beberapa idea atau himbauan untuk melakukan hal-hal sederhana yang bisa membantu orang-orang yang lemah disekitar kita. Sengaja saya ringkas dan menambahkan dengan apa2 yang biasa saya lakukan untuk mengingatkan kita dan sebagai referensi. Daftar ini akan diupdate manakala ada ide-ide baru.
1. Kalau beli Majalah, jangan beli di dalam supermarket atau toko buku. Tetapi usahakan membelinya dari kios pinggir jalan ataupun lapak. Sehingga keuntungan akan masuk ke orang kecil. Demikian juga kalau membeli sembako, cobalah beli dari warung agar keuntungan tidak selalu jatuh ke tangan pemilik superstrore.
2. Kalau membeli sayur-sayuran, belilah di tukang sayur lewat daripada di supermarket. Untuk mereka ada baiknya tidak usah ditawar, anggap saja kelebihannya untuk menambah keuntungan mereka.
3. Sekali-kali kalau kita lagi tidak ingin masak, kita panggil saja tukang nasi goreng tek-tek atau tukang sate yang lewat depan rumah. Selain membantu mereka agar dagangannya cepat habis, juga sebagai cara silahturahmi dengan orang kecil. Di rumah saya ada tukang sate yang bisa saya pesan lewat nomor HP nya agar lewat depan rumah saya jam sekian dan pesan sate berapa tusuk. Lalu dia akan mampir dan membawa pesanan kita.
4. Gunakan hari sabtu minggu anda untuk wisata kuliner ke pasar tradisional. Disana juga banyak tukang jajanan tradisional misalnya kue pancong, kue pepe dan lain sebagainya. Ini saatnya kita membeli produk mereka sekaligus membantu pedagang pasar tradisional untuk tetap berdagang agar tidak tergusur oleh raja-raja hipermarket dengan modal raksasa.
5. Bagi yang suka ke salon kecantikan, sekarang ada jasa creambath yang bisa dipanggil kerumah. Ini artinya memberi pekerjaan bagi orang kecil yang berjuang untuk bekerja sendiri tanpa modal besar. Selain itu juga daripada pijet refleksi ke salon, kenapa tidak panggil mbok pijet kerumah sekedar memberi uang lauk pauk bagi mereka kan. Untuk para pria, mungkin tidak ada salahnya mencoba cukur di tukang cukur pinggir jalan. Asal model tidak terlalu sulit, saya rasa mereka bisa melakukannya dengan baik.
6. Kalau mau service mobil pergilah ke bengkel kecil saja tidak perlu ke dealer resmi yang besar dan mahal.
7. Selain untuk menghindari kemacetan, cobalah seminggu sekali pergi ke kantor menggunakan kendaraan umum. Selain memberikan penghasilan kepada supir angkot, juga kesempatan untuk melihat kehidupan orang-orang marginal yang adakalanya lebih murni. Ini juga saatnya melihat dan merasakan kehidupan orang kecil, serta mengasah kepekaan kita.
8. Kalau ada pemulung lewat depan rumah kita setiap hari, cobalah sekali sebulan suruh dia memotong rumput dihalaman rumah kita lalu kita kasih honor Rp. 25.000, pasti dia sudah senang. Sekalian melatih dia bahwa kalau dia bekerja dia akan mendapat uang imbalan sekedarnya.
9. Selain dari simpati kita berupa membagi rezeki, kita juga bisa empati dengan cara tidak mengklakson gerobak tukang pulung yang sedang lewat didepan mobil kita. Bunyi klakson itu sangat menyakitkan telinga mereka, dan pikirkan bila kita yang dalam posisi mereka.
10. Kalau makan di restoran, berilah tips sewajarnya pada para waiter. Ini adalah sikap berbagai kala kita membelanjakan ratusan ribu rupiah untuk sekali makan di kafe atau restoran di mal-mal.

Selasa, 02 Desember 2008

Tari Saman




Minggu lalu anakku yang bungsu bersama group tari Saman Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia memenangkan Juara 1 Lomba tari tradisional dalam rangka Olimpiade UI. Setiap tahun UI menyelenggarakan Olimpiade UI yang terdiri dari lomba Seni dan Olah Raga. Dicabang Seni yang dilombakan adalah tari tradisional, musik, teater dan photografi.

Sudah sejak SMU Keisha sangat mencintai Tari Saman, dan asyik sekali dengan Group Saman SMU 47, hingga sekarang masuk perguruan tinggi juga menekuni hobbynya yang satu ini. Karena kegemaran anakku ini aku mencoba mempelajari dari Keisha dan beberapa sumber lain, dibawah ini adalah informasinya.

Latar Belakang Tari Saman
Tari Saman yang berasal dari dataran tinggi Gayo, Nanggroe Aceh Darussalam biasanya dibawakan kaum adam pada acara keagamaan. Tari Saman diciptakan dan dikembangkan oleh seorang tokoh Agama Islam bernama Syeh Saman. Namun sekarang tarian ini semakin populer dan di Jakarta lebih banyak dibawakan anak-anak perempuan. Kini tarian ini tidak hanya milik warga Aceh, tetapi lebih sebagai tari nasional karena seringnya tari Saman dibawakan dalam event internasional.
Tari Saman biasa diiringi gendang, lagu (tembang) dalam bahasan Aceh, Arab dan bahasa Indonesia, disertai tepuk tangan para penari yang dikombinasikan gerakan memukul dada dan pangkal paha serta menghempaskan badan ke berbagai arah. Kekompakan para penari, akan menghasilkan sebuah irama yang indah apalagi dengan kostum yang beraneka ragam penuh harmoni. Kenapa tari Saman membentuk garis vertical, itu memaknai saat orang Sholat yang membetuk shaf. Gerakan-gerakan yang seragam juga memaknai gerakan saat orang sholat berjamaah.

Mengapa menjadi popular di kalangan remaja ?
Tari Saman adalah tari tradisional yang mempunyai tingkat kesulitan tinggi. Untuk menguasai gerakan tari Saman secara sempurna peserta harus mempunyai ketahanan fisik yang tinggi, kecepatan gerakan tangan, badan, dan kepala yang sinkron antara sesama anggota tari, serta pemahaman secara benar akan makna lagu. Detail gerakan serta kekuatan menghentaknya berpengaruh kepada keseluruhan tari Saman. Oleh sebab itu perlu latihan dan disiplin para peserta untuk menghasilkan tari Saman yang memukau. Disiplin ini sangat perlu karena kekompakan tidak bisa terbangun dalam waktu sekejap, waktu latihan yang panjang juga diperlukan untuk kesempurnaan gerak tangan, bahu, kepala dan harmoni berbagai blocking (formasi) yang bisa diubah-ubah sesuai dengan kehendak para penari.
Menurut pengamatanku tari Saman kerap dipertandingkan di kalangan SMU karena berbagai hal, misalnya:
• Tingkat kesulitan yang tinggi dari tari Saman menimbulkan keinginan untuk menunjukan tingkat kompetensi antar sesama pelajar.
• Tari Saman menimbulkan rasa berkompetisi yang sehat dan merangsang kreativitas.
• Penjiwaan terhadap gerakan-gerakan tari, saat mana harus lemah gemulai saat mana harus cepat menghentak. Ada emosi saat menari. Penari juga dituntut untuk bisa menyanyi selain menari.
• Mimik atau ekspresi kala menari, karena mimik menciptakan komunikasi dengan penonton, kapan senyum, kapan harus benar2 mengikuti arah pandangan mata sesuai tariannya.
• Menimbulkan rasa kebanggaan mampu menari Saman dengan baik dan betul.
• Menimbulkan rasa cinta tari tradisional Indonesia yang positif daripada lomba tari yang bukan berasal dari budaya sendiri.


Komitmen
Menjadi penari Saman harus mempunyai komitmen. Tidak bisa sebuah group tari Saman melaksanakan latihan hanya dengan beberapa orang yang datang. Karena gerakan Saman mempunyai fungsi penari genap dan ganjil, maka saat latihan harus selalu full team. Oleh sebab itu sangat krusial bagi sebuah group Saman agar setiap anggota mempunyai komitmen untuk berlatih pada waktu yang sama.

Menjadi anggota penari Saman membentuk rasa kebersamaan serta rasa kompak bukan saja pada saat menari atau latihan, tapi diluar itu. Setiap anggota jadi saling sharing, saling mendukung, saling peduli dan menolong demi satu tujuan bersama.

Makna gerakan Saman dalam Bisnis
Dalam sebuah pertemuan tahunan kantorku dahulu, kami menyajikan Tari Saman sebagai tarian pembuka, dan penonton diberikan narasi yang bisa menghubungkan tari Saman dengan prinsip-prinsip bisnis seperti teamwork, harmony, creativity, disiplin, speed, one goal, commitment, dan superior result dalam pekerjaan kita sehari-hari sebagai profesional.

Senin, 24 November 2008

Kekuatan Alumni





Setiap perusahaan besar yang baik tentu mempunyai banyak alumni yang telah keluar dengan berbagai alasan. Bagi alumni yang telah cukup lama bekerja pada perusahaan tersebut, tentu mempunyai pengalaman bagus dan bermanfaat yang dia bawa ke jenjang pekerjaan dia berikutnya. Sama halnya dengan alumni sebuah perguruan tinggi yang bagus dan ternama. Para alumninya pasti membawa nilai-nilai yang telah diterapkan saat belajar di perguruan tinggi itu.

Tidak jarang kita temui bahwa para alumni dari suatu perusahaan multinasional membentuk club dengan berbagai kegiatan, mempunyai milis dan melakukan kegiatan sosial bersama-sama. Para alumni ini – apabila dahulunya keluar dari perusahaan dengan alasan yang positif, untuk waktu lama sesudahnya pasti masih memegang kecintaan lamanya kepada perusahaan yang memberikan pengalaman2 inti dalam menjalankan bisnis.

Kalau di kaji, para alumni ini sebetulnya mempunyai kekuatan bisnis. Apabila perusahaan induknya masih memberikan tempat atau wadah untuk misalnya setahun sekali mereka bisa berkumpul dan saling cerita, maka bisa diharapkan diluarpun atau dilingkungan mereka yang baru mereka masih membicarakan perusahaan awal mereka dengan baik dan positif. Bisa dibayangkan bahwa sebuah cerita “bagus” akan menyebar lewat para alumni ini tentang hal-hal bagus yang dahulu pernah dialaminya.

Sebagai contoh IBM Indonesia. Perusahaan ini termasuk yang masih menghargai para Alumni, dan pada kesempatan tertentu misalnya Ulang Tahun IBM Indonesia, mereka mengundang para alumni untuk suatu acara pertemuan sosial. Dari sisi bisnis, para alumni ini bisa menjadi pelanggan, atau menjadi pendidik, guru, dosen, atau lain-lain profesi yang pada waktu mereka bekerja kerap memberikan contoh kejadian semasa mereka bekerja di IBM Indonesia. Selain bisa menjadi pedorong citra positif bagi perusahaan di mata publik, hubungan ini bisa dikembangkan secara berkesinambungan.

Para alumni juga ada yang menjadi public figure. Bila kesan yang bersangkutan kepada IBM Indonesia tetap bagus dan terjaga, alumni ini bisa memberikan referensi yang positif kepada media massa tentang berbagai hal, misalnya tentang good corporate governance, tentang how to retain good employee, dan banyak hal lagi. Oleh sebab itu para alumni juga sebaiknya masih diberikan pencerahan tentang perkembangan perusahaan yang terkini.

Diantara para alumni sendiri, kadang saat berkumpul bisa dijadikan ajang bertukar pikiran. Baik untuk para alumni yang sudah pensiun maupun yang masih muda dan berkarya. Tali silahturahmi jadi terhubung dan dalam kasus ada yang mendapat cobaan, maka lewat milis biasanya dengan segera sesama alumni bisa segera memberikan perhatian. Dari sebuah pertemuan para alumni IBM Indonesia beberapa waktu yang lalu, acara dilengkapi dengan pencerahan dari beberapa anggota yang berbagi pengalaman dalam memulai bisnis, berbagai kegiatan sosial bahkan hal-hal yang sifatnya spriritual.

Kesimpulannya, jangan remehkan acara2 reuni, atau kumpul2 sesama mantan SMU atau perguruan tinggi. Karena lebih banyak manfaatnya daripada kerugiannya.

(Photo diambil dari Sanbima Gathering di Griya Dunamis, 29 Nov 2008)

Jumat, 26 September 2008

Family Value

Semalam, disalah satu stasiun televise, dibicarakan masalah Family Value, yang salah satunya adalah perlakukan kita kepda PRT atau pembantu rumah tangga. Dicontohkan ada sebuah keluarga yang mempunyai PRT sudah bekerja 29 tahun di rumah keluarga ini. Dia bekerja disana hingga menikah dan punya anak. Kenapa sang PRT bisa begitu lama betah dirumah keluarga ini ? Kemudian diperbincangkan.

Selain dari hal-hal yang dibicarakan disana, memang banyak rumah tangga yang bisa mempertahankan PRT mereka sampai waktu yang cukup lama. Kalau aku teliti ada beberapa hal yang umum ditemui, misalnya beberapa dibawah ini:
• Umumnya mereka memperlakukan PRT seperti keluarga sendiri.
• Tidak membedakan makanan yang dimakan didalam dan yang dimakan dibelakang. Bagi PRT ini adalah big deal, karena mereka kemudian merasa diperlakukan sama dengan keluarga majikan.
• Berkomunikasi dengan gaya kekeluargaan, tidak kaku sehingga tidak terlalu terasa siapa boss siapa pembantu.
• Memberikan tingkat kepercayaan yang tinggi pada PRT. Ada seorang ibu yang kalau keluar kota maka PRTnya yang memilihkan baju sampai padu padan dengan asesoris, tas dan sepatu. Termasuk untuk pengelolaan keuangan rumah tangga sehari-hari dalam jumlah kecil. Bahkan ada yang mempercayakan kunci-kunci lemari kepada PRT nya.
• Memberikan perhatian pada keluarga PRT, dan termasuk bila dia sedang sakit untuk dibawa ke dokter dan dibelikan obat.
• Kalau PRT sudah punya anak, ada keluarga yang menyekolahkan anak PRT. Pada suatu hari aku mampir kerumah kerabatku dan mendengar dia sedang memberi pelajaran bahasa Inggris. Ternyata kerabatku itu sedang mengajar bahasa Inggris anak PRT nya yang baru masuk SMP. Aku sempat tersentuh, karena jarang ada majikan yang mau meluangkan waktu untuk anak PRTnya.

Dilain pihak, memang tidak juga bisa dipungkiri bahwa tidak semua PRT baik dan tahu diri. Maka bila kondisi diatas cocok dengan karakter dari PRT maka hasilnya akan bagus. Tetapi ada saja PRT yang sudah diajari tapi tetap tidak bisa dibina karena malas, tidak ada semangat belajar, suka bohong, dan lain sebagainya. Belum lagi kalau mereka cuma berorientasi kepada uang.

Pada masa bulan Puasa dan mendekati Idul Fitri, masa dimana PRT pulang mudik, memang terasa bahwa bagaimanapun jasa mereka masih dibutuhkan untuk kelancaran pekerjaan rumah tangga kita. Tahun ini aku tidak menggunakan PRT infal selama PRT pulang kampung. Alih-alih, aku mengajak anak2ku dan suami untuk bekerja sama berbagi pekerjaan, dengan harapan agar anak2 juga bisa merasakan capeknya untuk memantain rumah agar tetap bersih, teratur dan rapih. Capeknya PRT sama dengan capek kita, karena kita sama2 manusia – itu nilai yang ingin aku berikan kepada anak2 agar kelak bisa memberikan apresiasi kepada pekerjaan PRT. Lagi pula kerjasama dirumah mempererat hubungan antar anggota keluarga, bukan ?

Senin, 08 September 2008

Komunikasi dengan Manajer

Suatu hari Riri kesal dan berkeluh kesah kepada temannya, pasalnya dia merasa tugas dan tanggung jawabnya di kantor sudah sedemikian banyaknya sehingga sudah sepatutnya dia mendapat penyesuaian gaji. Tentu teman Riri ini menyarankan agar Riri langsung minta bertemu dengan managernya untuk membicarakan hal ini. Kata Riri: Aduh, aku gak nyaman deh bicara dengan boss tentang pekerjaanku, aku sih pengennya boss itu mengerti kek bahwa kita itu sudah kerja setengah mati, dan patut untuk mendapat sebuah perubahan... Pada akhirnya Riri tetap menggerutu tapi perubahan tidak kunjung datang.

Contoh lain, Condro seorang staff di divisi Teknologi Informasi sebuah Bank BUMN, dia adalah salah satu operator yang menjalankan system kartu kredit. System ini beroperasi 24 jam dan setiap pagi dan sore harus disampaikan laporan harian. Condro sudah lama menemukan bahwa dalam salah satu proses dalam melakukan job ada masalah, dan setiap hari masalah itu muncul dalam Laporan Harian, dan sudah dibaca oleh para system programmer yang harusnya segera mengambil langkah perbaikan. Tetapi Condro tidak membawa masalah ini kepada orang-orang yang kompeten, sebaliknya dia selalu menggerutu mengapa orang lain tidak sensitif terhadap masalah ini.

Dalam penyampaian suatu ide, masukan, atau upaya perbaikan kepada manager, staff harus menggunakan teknik berkomunikasi yang tepat. Ada beberapa teknik berkomunikasi dengan atasan yang mudah diingat dan diimplementasikan dalam pekerjaan sehari-hari, antara lain:
• Sebelum bertemu dengan manajer, siapkan semua data penunjang. Agar pembicaraan tidak bertele-tele catat semua yang anda kehendaki atau anda usulkan dan latar belakang mengapa hal itu harus dilakukan. Dalam kasus Riri, dia harus membuat laporan kinerja dia selama misalnya 2 tahun terakhir sebagai justifikasi permintaan penyesuaian gaji. Bila ada, pujian-pujian dari rekan kerja dari divisi lain yang tercatat di email misalnya, juga bisa disampaikan sebagai bukti bahwa Riri bekerja dengan baik dan prima. Itu bisa dijadikan sebagai suatu justifikasi.
• Menurut Jill Geisler dalam salah satu article yang berjudul ”Managing Your Manager”, staff juga harus mengetahui gaya komunikasi manajernya. Misalnya apakah dia orang yang suka dengan data yang lengkap, memo yang formal, atau kunjungan singkat juga boleh? Apakah orangnya humoris atau serius. Bila kita mengetahui gaya komunikasi atasan, kita harus bisa menyesuaikan agar tujuan lebih mungkin tercapai.
• Harus sensitif terhadap masalah yang sedang dihadapi manajer. Misalnya apakah perusahaan sedang dalam keadaan limbung, apakah manajer kita sedang menghadapi deadline yang kritikal. Semakin staff tahu apa saja yang sedang dilakukan manajernya, semakin dia sensitif apakah masalah yang akan dia bawakan tidak akan menambah tekanan terhadap manajer. Apabila benar, maka mungkin harus dicarikan waktu yang lebih menguntungkan dan lebih tepat.
• Ketahuilah nilai-nilai yang dianut perusahaan. Dalam contoh Condro misalnya, sebuah bank yang menerbitkan kartu kredit pasti akan menyandang motto ”kepuasan pelanggan adalah utama”. Nah dengan alasan itu, maka Condro seharusnya bisa segera menyampaikan masalah dalam system IT nya untuk mendapatkan perhatian segera dari manajernya agar tidak terjadi hal yang fatal dan berakibat kepada menurunnya kepuasan pelanggan.
• Dalam menyampaikan ide atau masukan, gunakanlah intonasi yang positif. Misalnya ”kita harus segera mencari solusi dari problem dalam system kartu kredit yang sudah menjadi momok setiap hari bagi operator” bandingkan dengan bila disampaikan begini : ”saya menemukan jawaban dari masalah yang kelak bisa menjadi penyebab dari menurunkan kepuasan pelanggan Pak.” baru kemudian dengan kalimat-kalimat yang pendek dan jelas disampaikan permasalahan yang harus diubah secepatnya. Dan rencana perbaikannya juga bisa disampaikan sekalian, disertai dengan apa saja keuntungan-keuntungan yang bisa didapat bila dilakukan perbaikan dalam system.
• Anda juga harus siap dengan kenyataan bahwa ide atau masukan anda bisa saja ditolak. Jadi sebelum pembicaraan dimulai, harus diingat bahwa hasil dari pembicaraan ini bisa negatif atau positif. Dalam kasus Riri, bisa saja manajer kemudian mengatakan bahwa selain dari penyesuaian gaji yang belum bisa dilakukan, Riri bisa saja diberikan tools baru dalam work station dia agar beban kerja bisa berkurang. Solusinya tidak harus kenaikan gaji bukan, karena dari sisi perusahaan, penyempurnaan keseimbangan kerja juga bisa membuat karyawan merasa lebih ringan pekerjaannya.
• Akan sangat membantu bila anda membuat catatan dari semua pembicaraan, dan melakukan tindak lanjut. Kemukakan pada akhir diskusi bahwa kesimpulan yang bisa diambil dari pembicaraan hari itu adalah sebagai berikut. Dan bahwa anda akan menindak lanjuti sesuai dengan target date yang telah disetujui bersama. Catatan ini juga penting untuk diberikan kepada pihak lain apabila ide atau masukan itu melibatkan staff dari divisi lain.
• Setelah itu, tunjukan bahwa anda konsisten dengan keputusan yang telah diambil, dan menyelesaikan persoalan tadi dengan baik. Karena ini akan merupakan track record anda, bahwasanya anda seorang yang konsisten dan mengambil tanggung jawab.

Selasa, 02 September 2008

Presiden Marah-marah

Presiden marah pada saat rapat cabinet dan tertangkap kamera media. Adegan tersebut sempat beberapa kali ditayangkan oleh berbagai TV swasta, dan pada sebuah kesempatan juga digunakan sebagai bahan diskusi. Marahnya Presiden segera menjadi bahan pembicaraan, apakah wajar seorang Presiden marah langsung kepada bawahannya didepan rapat kabinet. Ada yang komentar bahwa Presiden juga manusia, tidak luput dari rasa geram. Presiden merasa topik bahasan yang sedang dibawakannya sangat penting jadi semua yang hadir harus berkonsentrasi dan memberi perhatian penuh.

Kalau kita menengok peristiwa serupa di kantor tempat kita kerja misalnya. Apakah pernah terjadi anda sedang rapat dengan presiden direktur perusahaan anda, kemudian pada saat beliau bicara, anda bicara dengan sebelah anda, lalu anda ditegur, atau diberi pertanyaan secara mendadak ? Sebagai analogi, di kantor saya dahulu selalu disosialisasikan yang namanya meeting code of conduct. Misalnya peserta dilarang terlambat datang. Apabila ada peserta yang datang terlambat dikenakan denda Rp. 50.000. Tidak boleh menerima telpon genggam didalam ruangan rapat, serta harus di silent. Tetapi peserta juga tidak kalah pinternya. Mereka memang tidak menerima telpon selularnya, tapi karena diperbolehkan membawa laptop, maka semua membuka laptopnya dengan maksud segera mencatat things to do-nya. Tapi kan sekalian bisa chatting dengan orang yang ada diluar ruang rapat.

Code of conduct adalah pedoman karyawan dalam melaksanakan operasi bisnis sehari-hari. Itu adalah panduan perilaku bisnis sehari-hari. Sebetulnya code of conduct itu luas sekali cakupannya. Bukan saja mengatur perilaku kita selama kita rapat, tapi dalam semua pekerjaan kita. Termasuk cara manager berkomunikasi dengan bawahan, bagaimana melindungi data karyawan atau data rahasia lainnya, bagaimana berurusan dengan pemerintah, cara berbisnis dan lain sebagainya. Pada beberapa perusahaan multinasional, code of conduct diujikan setiap tahun. Sebelum diuji, karyawan diharuskan mengambil course online beberapa menit, kemudian ada test yang harus diselesaikan. Setelah selesai setiap karyawan harus memberikan sertifikasi.

Dengan adanya code of conduct atau biasa juga disebut business conduct guidelines, ditambah dengan sertifikasi setiap tahun, maka karyawan sudah harus mengerti dalam membawa dirinya pada saat bekerja di kantor maupun ketika berhubungan dengan pelanggan. Setiap karyawan harusnya sudah tahu apa-apa saja hal yang dilarang dan melanggar code of conduct. Karena pelanggaran terhadap hal itu akan berakibat yang bersangkutan menerima surat peringatan.

Kembali ketopik awal, kita semua yakin bahwa bapak-bapak para menteri kabinet sudah mengerti betul bagaimana code of conduct selama Rapat Kabinet, tapi kok masih saja ada yang nyeleneh ? Atau mungkin karena pelanggaran terhadap itu tidak dikenakan penalty, jadi yah cuek saja toh tidak ada sangsi. 

Jumat, 15 Agustus 2008

Komersialisasi Profesi Dokter

Salah seorang kerabatku bercerita, adiknya sakit pinggang, tampaknya ‘kecetit’ sehingga bila berjalan tidak bisa tegak dan terasa nyeri. Ada yang bilang, itu salah urat, atau ada syaraf yang terjepit di tulang belakangnya.

Mereka membawa pasien ke dokter di sebuah rumah sakit. Hanya dengan melihat pasien tanpa menjamah dan memeriksa, dokter langsung berkata...ohh ini mungkin ada tulang yang retak atau patah. Kerabatku itu sudah mengerutkan keningnya, kalau patah tulang mungkin pasien udah gak bisa berdiri dan berjalan. Tapi yah karena disuruh untuk rontgen ya pergilah mereka ke bagian rontgen.

Setelah menunggu hasil, dokter bilang tidak ada yang patah atau retak. Tapi pasien harus menggunakan alat bantu agar badan atas bisa tetap tegak. Lalu dengan enteng dokter tersebut memberikan brosure tentang alat penyangga dada dan pinggang, dan pada brosur sudah ada cap nama salesmannya serta nomor telpon yang bisa dihubungi, ternyata alat tersebut cukup mahal.

Pengalaman lain, beberapa bulan lalu aku mengantar pembantuku yang sakit kulit, gatal2 karena alergi sabun tertentu. Setelah diperiksa, dokter kulit tersebut membuatkan resep berupa obat salep dan bedak. Lalu dengan simpati dia menawarkan untuk menelponkan langganan apotiknya biar bisa segera diantar ke alamat rumah, kan praktis katanya. Aku menyetujui dan kemudian dia menelpon Apotik dan menyebutkan obat tertentu dan memberitahu alamat rumahku. Sampai dirumah, tidak lama kemudian datang petugas apotik tersebut dan membawa obat. Betapa kagetnya karena obatnya mahal sekali, sudah dituang dalam wadah plastik sehingga aku tidak bisa melihat kemasannya dan merknya.

Cerita sejenis beberapa kali aku dengar dan intinya adalah sekarang sudah semakin genjar kecenderungan dokter di rumah sakit menyuruh pasien untuk melakukan pemeriksaan tertentu yang belum tentu perlu betul, hanya untuk mendapatkan revenue. Pada jaman krismon seperti sekarang ini dimana pasien juga sangat keberatan dengan biaya kesehatan yang mahal, seharusnya dokter punya empati untuk membantu pasien menerima jasa kesehatan yang berkualitas dengan harga yang memadai atau wajar

Rumah sakit juga menarik keuntungan dari asuransi kesehatan. Pernah suatu hari aku sakit diare yang berulang, sambil memeriksa aku dokter yang sudah senior disebuah rumah sakit elite itu, tanya-tanya apakah aku masih kerja. Apakah aku dicover asuransi, apakah suami bekerja dan di perusahaan apa. Ehhh taunya dia kasih obat yang mahal.. Sejak itu kalau aku ke dokter aku langsung bilang dok, obatnya yang generik aja, uhhh susah dan mahalnya jadi pasien di Indonesia. Tidak heran kalau ada program sosial periksa kesehatan gratis peminatnya membludak ... cermin kondisi rakyat yang sedang susah...

Jumat, 08 Agustus 2008

Baby's First Steps

Saat pertama kali bayi kita bisa melangkah, itu adalah moment yang sangat bersejarah bagi bayi dan bagi ibunya. Kemarin aku memberikan kesempatan kepada 4 orang mahasiswi yang belum pernah mengerjakan tugas resmi sebagai petugas registrasi pada sebuah seminar yang diselenggarakan oleh kantorku.

Ini sebuah peristiwa kecil dan sederhana, tapi kalau dilihat dari antusiasme mereka bekerja itu sebuah berkah. Sehari sebelumnya kami melakukan briefing pada para petugaas registrasi dan penerima tamu tentang tatacara yang harus dilakukan dalam sebuah seminar resmi. Dari mulai cara penggunaan pembuatan stiker name tag yang dihubungan langsung ke 4 buah laptop untuk para peserta, sampai cara mengontrol berapa banyak peserta seminar yang sudah datang versus yang mendaftar dan sebagainya.

Seminar berjalan lancar, 4 orang muridku ini secara kebetulan bertugas dengan perangkat IT untuk memproduksi name tag tersebut. Jadi ini sudah merupakan pembelajaran bagi mereka bahwa ada alat yang praktis untuk membuat name tag dengan software dan printer mungil yang dihubungan kepada laptop mereka masing-masing. Sambil membuat name tag mereka juga harus menyerahkan seminar folder dengan pesan-pesan tertentu pada peserta seminar. Muka harus selalu tersenyum, kalau ada printer error atau kertas stiker habis, harus diisi dengan tetap tersenyum walaupun peserta udah mulai panjang menunggu. Yang lain segera dengan gesit mengalirkan peserta2 yang menunggu pada line menunggu yang lain, agar tidak ada yang menunggu terlalu lama.

Pada siang harinya, mereka punya kesempatan untuk ikut mendengar materi seminar beberapa saat secara bergantian. Ini bermanfaat untuk mereka tahu apa dan bagaimana sebuah seminar teknologi informasi dilaksanakan. Bagaimana cara penyampaiannya dan bagaimana reaksi peserta bila bahasa yang digunakan selama seminar adalah bahasa Inggris.

Sepulang dari seminar, semua gembira. Yang punya latar belakang jurusan komunikasi mengatakan bahwa dia bisa langsung menggunakan ilmunya untuk menyampaikan pesan2 kepada peserta seminar walaupun untuk hal-hal sederhana. Sedangkan yang lain senang melihat cara mengorganisasikan semua kebutuhan seminar dan orang-orang yang bertugas dengan baik dan terstruktur. Yang lain lagi tertarik dengan tata panggung, dan yang satu lagi sibuk menganalisa komentar tertulis dari para peserta. Selain itu, mereka juga belajar bahwa data dari peserta adalah sangat penting. Data itu tidak boleh tidak lengkap, nah bagaimana melakukan komunikasi yang baik dan sopan agar peserta mau memberikan data yang rinci tanpa paksaan.

Dalam kendaraan pulang, mereka menerima honor mereka masing-masing... Ohhh, senangnya ini adalah my first job, and my first salary, kata mereka semua. Rasa gembira dan puas dari wajah-wajah polos para mahasiswi semester 3 berbagai universitas itu juga memberikan kegembiraan bagi aku. Karena dengan demikian mereka sudah mendapatkan sebuah pembelajaran, dan ilmu itu bisa dikembangkan di kemudian hari. Aku berpesan pada mereka bahwa pekerjaan sederhana ini jangan dipakai hanya untuk mencari uang, justru cari pembelajaran apa yang bisa didapat dan lakukan dengan gembira. Niscaya hasilnya juga akan bagus... semoga.

Senin, 04 Agustus 2008

Tanggung Jawab vs Hubungan Baik

Siang hari itu seorang sahabat menelpon, dahulu kami pernah bekerja dalam satu perusahaan. Seperti biasa kami saling memberi kabar dan berbagi pengalaman, lalu dia langsung bilang.. mbak aku mau curhat. Aku bilang ya silahkan saja, semoga aku bisa memberikan pandangan yang memberikan jalan keluar.

Ternyata sahabat ini menghadapi suatu kondisi dimana mantan orang nomor satu diperusahaan dia yang sudah keluar, tapi masih suka meminta informasi atau bahan tulisan untuk keperluan bisnisnya. Sahabatku susah menolak karena bekas boss besar, jadi kharismanya masih kuat .. bahkan hanya dengan SMS beliau bisa minta tolong dikirimkan sesuatu. Pada kali ini ternyata informasi yang dikirimkan temanku masuk dalam kategori ’rahasia’ dan sebetulnya harus melalui prosedur resmi untuk mengirimkannya pada pihak luar.

Kejadian seperti ini mungkin umum dialami oleh kita-kita yang berkubang dengan informasi. Bagaimanapun karyawan yang sudah keluar tidak berhak untuk akses kepada informasi rahasia atau yang memang bukan untuk konsumsi publik. Kecuali informasi yang sudah ada di ruang publik misalnya di web perusahaan atau newsletter.

Bagaimana kita menyikapi masalah ini ?
Menurut pendapatku, kita berpijak dahulu dengan kebijakan perusahaan yang khusus mengatur masalah informasi rahasia. Jangan karena pihak yang meminta bekas pejabat di kantor kita lalu kita menskip peraturan atau prosedur pemberian informasi. Memang suka serba salah, tetapi menurutku kalau kita bisa menyampaikan dengan bahasa yang sopan dan baik, yang bersangkutan pasti bisa menerima.

Sebagai contoh, apabila kita menerima permintaan informasi tentang perusahaan kita hanya melalui SMS itu kurang benar. Kita harus menyampaikan kepada yang bersangkutan mohon menulis email untuk keperluan tersebut, sehingga email tersebut bisa kita teruskan kepada atasan kita yang berhak memberikan izin untuk informasi dimaksud bisa keluar. Apabila semua prosedur telah dilalui dan persetujuan telah diberikan maka informasi bisa diberikan dengan ”damai”. Atau apabila memang informasi yang diminta ternyata memang bukan untuk konsumi pihak luar, ya bisa dengan tenang kita sampaikan secara formal maaf kami tidak bisa memberikan bahan tersebut karena bukan untuk konsumsi publik. Korespondensi seperti ini dibutuhkan karena apabila pada suatu saat ada audit mengapa, oleh siapa sebuah informasi keluar dari perusahaan, semua riwayat kejadiannya bisa ditelaah kembali. Ini juga bisa menjadi bukti bahwa kita sudah menjalankan suatu kebijakan dengan baik dan benar.

Sikap ini memang bisa saja jadi mengganggu hubungan pertemanan yang baik dengan kawan kita yang sudah diluar perusahaan. Mereka lalu mencap kita ahhh lu so formal deh. Tetapi penting dilakukan untuk menjaga integritas kita dalam pekerjaan. Dengan teknik berkomunikasi yang baik dan pada tempatnya, maka hal tersebut bisa dihindari atau diproporsikan sebagaimana mestinya.

Untuk karyawan yang sudah keluar, bukan Cuma akses kepada informasi saja yang diamankan. Biasanya segala asset hardware bahkan sampai sekecil power cable harus dikembalikan. Hal ini untuk mencegah penyusupan kedalam perusahaan oleh orang yang tidak berkepentingan.

Rabu, 16 Juli 2008

Pameran Karya Patung & Seni Lukis dan Peluncuran Buku karya Alm Prof. Drs. Wiyoso Yudoseputro

Guna menghormati dan meneruskan langkah Bapak Prof. Drs. Wiyoso Yudoseputro yang telah mendahului kita beberapa waktu yang lalu, Fakultas Seni Rupa, Institut Kesenian Jakarta akan mengadakan Pameran Karya Patung & Seni Lukis dan Peluncuran Buku karya Alm. Prof. Wiyoso Yusoseputro yang akan dilaksanakan pada :

Tanggal : 22 Juli malam – Peresmian
23 – 30 Juli 2008 Dibuka untuk umum
Tempat : Gedung Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya No. 73, Jkt

Pada Acara Pembukaan tanggal 22 Juli malam, juga akan dilaksanakan Peluncuran Buku karya Prof. Wiyoso Yudosepoetro yang berjudul "Jejak-Jejak Tradisi Bahasa Rupa" Bedah buku akan dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2008, Pukul 10.00

Jumat, 27 Juni 2008

“Regionalisasi”

Kalau anda bekerja di perusahaan multinasional, sudah umum bahwa trend yang terjadi sekarang adalah memindahkan beberapa proses bisnis ke kantor regional, dengan alasan efisiensi.

Mulai dari beberapa tahun yang silam, perusahaan yang berlokasi di Jakarta tidak harus mempunyai data center di Jakarta. Sebaliknya, sebuah data center di Sydney, Australia bisa digunakan oleh semua kantor cabang di wilayah Asean, misalnya.

Lambat laun dengan berkembangnya berbagai aplikasi dan model bisnis global, maka semakin banyak proses bisnis yang ditempatkan di regional. Misalnya proses permintaan penambahan karyawan, proses billing, purchase order atau expense clain karyawan, dan lain-lain lagi.

Bagaimana konsekwensi dari pemindahan proses bisnis ke regional? Jumlah karyawan semakin berkurang, atau bagi karyawan berprestasi, ini adalah kesempatan untuk mengambil jabatan regional. Misalnya seorang staff bagian Pembelian dapat ditingkatkan tanggung jawabnya menjadi Associate Buyer untuk seluruh wilayah Asean misalnya. Dengan kemajuan teknologi informasi, perubahan jabatan ini tidak selalu mengharuskan karyawan di relokasi.

Seorang staff perusahaan multinasional, sudah harus membekali dirinya dengan;
• Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik, secara tertulis maupun verbal. Kemampuan berkomunikasi menjadi sangat krusial karena staff tersebut akan melayani semua Negara di wilayahnya.
• Kemampuan berorganisasi yang baik (organizational skill).
• Merasa nyaman atau mampu beradaptasi terhaap lingkungan kerja multi nasionalisme, multi kultural.
• Mempunyai disiplin tinggi, proaktif, karena seringkali atasan mereka tidak berada di negara yang sama. Oleh sebab itu semua tugas harus diselesaikan dalam target waktu yang telah ditentukan.
• Meningkatkan pengetahuan dalam wawasan regional. Misalnya apa saja isu-isu regional sesuai dengan proses bisnis yang dia kelola. Hal ini penting pada saat membuat laporan atau arahan pekerjaan, hal tersebut memudahkan dan sebagai nilai tambah.
• Mempunya jiwa kepemimpinan yang baik.

Regionalisasi bukan suatu hal yang harus dicemaskan. Tetapi bisa dilihat sebagai kesempatan untuk berkembang. Jadi terus tingkatkan kemampuan anda, untuk merebut kesempatan ini.

Sabtu, 21 Juni 2008

In Memoriam Prof. Drs. Wiyoso Yudosepoetro

Juni 19, 2008, jam menunjukkan pukul 14.15. Aku sedang berkutat didepan computer dikamarku, tiba2 telpon berdering dan ternyata sepupuku yang mengabarkan Oom Wi telah meninggal dunia tadi siang. Badanku terasa lemas sekali dan aku sampai menyebut namanya tiga kali untuk meyakinkan bahwa Oom Wi benar2 sudah tiada. Innalilahiwainallilahi rojiun! Aku segera memberi kabar kakak2ku dengan suara terhisak aku mengatakan bahwa Oom sudah perpulang ke hadirat Allah SWT.

Aku tidak pernah mendengar beliau sakit, atau mengeluh soal kesehatan. Aku juga dengar bahwa beliau sudah berhenti merokok. Beberapa minggu terakhir aku memang mengingat beliau, wah.. sudah lama enggak nengok Oom Wi. Ternyata belum kesampaian bisa ketemu Oom Wi ternyata beliau sudah mendahului kita semua.

Pada detik-detik pemakanan Oom Wi aku terhenyak dengan banyaknya fakta yang baru kini aku ketahui tentang pamanku yang satu ini. Oom Wi adalah panggilan sayang kami kepada Prof. Wiyoso Yudosepoetro, adik dari ibuku Soekmani, yang telah mendedikasikan seluruh waktu dan pikirannya selama karirnya sebagai dosen kesenian untuk mengajar dan melahirkan seniman2 baru pada generasi sesudahnya.

Sepenggal kutipan dari Majalah Asri 26 September 2006 yang memperlihatkan kecintaannya pada seni patung :

”Pak Wi, panggilan akrab Prof.Dr.Wiyoso Yudoseputro, hampir 50 tahun setia pada bidang pendidikan. Selama kurun waktu yang demikian panjang, beliau mengajar sejarah seni dan budaya di Seni Rupa ITB, almamaternya, di Seni Rupa USAKTI dan di Seni Rupa IKJ. Sampai kini beliau masih pulang pergi dari Bandung ke Jakarta setiap minggu. Tak heran bila hasil karya seni rupa peninggalan nenek moyang kita telah menyatu dengan dirinya. Tokoh-tokoh legenda, dewa-dewa dari kepercayaan Hindu dan Budha, bentuk totem dan patung primitif, area yang ada di candi-candi dan motif hias masa lalu di seluruh Nusantara, menjadi ide dan inspirasi pada karya patungnya.

Mandala Gita Lalita (Keabadian keindahan lagu suci) misalnya adalah berupa patung kepala wanita yang berkesan magis, sedangkan Nagagini (istri Bima dalam fragmen Mahabharata) berupa patung dari akar kayu berbentuk ular naga yang diberi warna. Seni mematung yang berlekuk-leluk dengan detail-detail rinci menjadi kekuatan pematung senior kita ini. Walaupun patung karya Wiyoso masih menampilkan seni masa lalu, karya tersebut dapat menjadi aksen kuat bila ditempatkan pada ruangan di rumah-rumah bergaya modern. Banyak pula desainer interior yang memilih arca antik atau replikanya untuk aksen pada pintu masuk atau untuk aksen pada ruangan. (Majalah Asri)

Dengan perasaan kehilangan yang masih sangat mencekam, aku mencari semua informasi dan pemberitaan tentang Oom Wi di internet, berikut adalah yang aku sangat kagumi :

IKJ LAHIRKAN GURU BESAR PERTAMA
Prof Drs Wiyoso Yudoseputro dikukuhkan menjadi Guru Besar Fakultas Seni Rupa, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), di Gedung Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, kemarin.

Wiyoso dikukuhkan setelah menyampaikan pidato ilmiah berjudul Pluralitas Ekspresi Visual dalam Kesinambungan Tradisi Seni Rupa Indonesia di hadapan anggota Senat IKJ.

Dalam pidatonya, Wiyoso menegaskan bahwa Indonesia memiliki ciri dasar dalam seni rupa, yaitu ungkapan yang sangat majemuk, yang selalu berorientasi pada tradisi.
Wiyoso memberi contoh, candi-candi agama Hindu yang semula direduksi dari kebudayaan India, kemudian diadaptasi seniman Indonesia sehingga menjadi ciri khas yang tidak ada di India sendiri.

"Mula-mula menerima pengaruh India. Tapi dalam perjalanannya, mengalami akulturasi, kesenian yang menjadi tradisi Indonesia. Sehingga ahli-ahli India sendiri merasa heran. Kok ini di India tidak ada," tutur Wiyoso kepada Media usai pengukuhan.

Pejabat sementara Rektor IKJ Drs Nurhadi Sastrapraja, yang juga menjabat Kepala Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Pemprov DKI, mengatakan bahwa Wiyoso adalah guru besar pertama yang ditelurkan IKJ setelah 32 tahun berdiri. "Beliau guru besar pertama yang dikader, dibesarkan, dan dihasilkan IKJ," tutur Nurhadi kepada Media. (SMUnet)

Pada detik-detik pemakamannya yang dilakukan dengan sangat bersahaja, beberapa tokoh akademis yang berasal dari Trisaksi, IKJ, ITB bertutur tentang Oom Wi. ”Wiyoso adalah guru sebaik-baiknya guru. Sangat konsisten, tidak pernah marah atau gusar. Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh kesenian yang sangat berjasa”... begitu antara lain para sahabat melepaskannya pergi di pagi yang silir di Pemakaman Cikutra, di Bandung kemarin.

Kembali ke rumah Oom Wi di Taman Cempaka 6, aku kembali terhenyak. Betapa beliau adalah seorang yang sangat bersahaja. Teringat waktu aku kecil dulu, masih suka menginap dirumah beliau, selalu tidur dikamar belakang – ya sampai sekarang masih tetap begitu. Taman yang asri tetap bagus bahkan tambah bagus karena aneka ragam tanaman langka serta sangat terlihat bahwa itu terpelihara dengan baik. Dirumah Oom Wie karya lukisan dari berbagai seniman memenuhi dinding kamar tamu hingga ruang makan. Patung2, kolase, topeng dari berbagai daerah serta deretan buku2 seni yang memenuhi ruang kerjanya.

Dulu waktu aku masih duduk dibangku SMU suka diajak Tante Ari (istri Oom Wi) ke toko sepatu di Bandung dan selalu dibelikan yang bagus. Kemarin waktu pertama bertemu aku tak kuasa menahan haru memeluk Tante Ari yang bertubuh kecil tapi selalu sabar dengan kehidupan. Malah beliau yang membisikan kata2 menguatkan dan meminta maaf atas semua kesalahan Oom Wi (bila ada).

Oom Wi, pergilah dengan tenang, menghadap sang Khaliq. Kami semua mencintaimu, sahabat-sahabat dan handai taulan akan mengenang sosokmu dalam kenangan yang bening. Semoga Allah SWT mengampuni semua dosa Oom Wi, dan menerima semua amal ibadahmu.... . Innalilahiwainallilahi rojiun!

Jumat, 13 Juni 2008

Layanan Antar


Siang itu aku sibuk di depan komputerku menulis siaran pers dari sebuah proyek yang sedang aku kerjakan. Tanpa sadar jam sudah menunjukan pukul 11.45. Pembatu rumah tanggaku mengetok pintu kamar dan mengatakan… Bu siang ini Ibu mau makan apa, karena di kulkas gak ada lauk… Aku melongok ke jam tanganku dan sadar bahwa ini sudah dekat jam makan siang. Aku bilang, Win kamu gak usah masak untuk siang deh, nanti ibu pesan aja.

Siang hari tidak ada orang dirumah ku kecuali aku dan si Win yang setia. Kedua anakku kerja dan yang kecil kuliah. Suami kerja di kantor, dan aku karena kerja dirumah saja, jadi si Win harus menyiapkan makan siang untuk satu orang. Di tempat tinggalku di Bintaro memang surga makanan. Dan hampir semua resto, warung, pembuat makanan rumahan itu menyediakan delivery service atau layanan pesan antar. Hal ini membuat urusan perut jadi mudah dan praktis.

Jasa layanan antar sekarang tidak terbatas pada resto yang menjual makanan, tapi sudah menjamah banyak macam layanan. Misalnya aku punya langganan tukang, free lancer, yang bisa jadi tukang kayu, service alat elektronik, mengantar barang dengan motor (jadi seperti jasa ojek), dan lain sebagainya... Suatu hari anakku ketinggalan kunci kantor dirumah.. Ya tidak usah panik karena tinggal panggil tukang langganan sudah bisa dia meluncur ke Jendral sudirman mengantar kunci, lalu kita bayar 35.000 untuk jasanya. Itulah untungnya tinggal di Bintaro, sangat mudah dan praktis. Bahkan layanan ojek dari Bintaro Sudirman juga sudah diperkenalkan dan bisa dijemput kerumah. Jadi mulai makanan, tukang pijet refleksi, tukang kayu, tukang martabak, ojek, juga montir mobil, jasa mencuci mobil dirumah, tukang sayur keliling, semua bisa memberikan layanan antar atau layanan kerumah.

Kalau dilihat dari sudut pandang membuka lapangan kerja, jasa layan antar itu memang cukup unik. Apalagi sekarang pemilik motor sudah semakin banyak di Jakarta, jadi bagi mereka2 yang tidak punya pekerjaan pasti, asal mau bekerjasama dengan restoran, atau salon, maka dia bisa menjadi pelayan antar, apalagi para pengusaha resto dan jasa lainnya kan bersaing memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan.

Senin, 19 Mei 2008

“Perempuan”

Pagi ini aku terlibat dialog dengan pembantu rumah tanggaku, si Win, dia telah bekerja dengan ku sudah hampir 1.5 tahun. Win berkata, “Bu sedih ya suami saya kerja di tukang jahit konveksi, tapi sekarang order konveksi gak ada, sedang sepi, jadi sementara disuruh suami saya pulang kampung. Nanti katanya kalau ada order lagi, baru dipanggil”. Lalu aku bilang “Win, itu sudah berlangsung berapa lama?” Ya sudah sebulan setengah, jadi sekarang suami saya menganggur karena mau cocok tanam sekarang sudah musim kering di kampungnya di daerah Cianjur Selatan sudah kering tidak ada air. Aku bilang, Win suami mu harus mulai berpikir mau mengerjakan apa. Karena kamu bakal punya anak (si Win ini sedang mengandung) jadi pasti banyak ongkos untuk melahirkan dan membesarkan bayi. Kamu juga harus rajin menabung ya.... Win hanya tersenyum bingung...

Kira-kira dua minggu lalu aku juga terlibat dialog dengan tukang pijet ku Mbok Jiyem. Dia bilang kepadaku ”Bu, sekarang order pijet sepi. Kalau dulu setiap hari saya bisa 2-3 orang yang telpon minta dipijet, sekarang sehari satu orang saja belum tentu. Padahal kan suami saya kerja bangunan juga sangat tidak pasti, wong harga material sekarang pada naik, jadi order bangunan juga sepi”. Sambil mendengar celoteh Mbok Jiyem dan merasakan enaknya pijetan, aku berpikir... wah si Mbok Jiyem ini tulang punggung juga buat keluarganya dan sekarang ekonominya menurun. Aku mencoba menerangkan bahwa pijet bagi keluarga2 pelanggan kamu mungkin sekarang sudah jadi prioritas ke sekian, karena dana keluarga untuk membayar kebutuhan utama misalnya listrik, telpon dan makanan. Mbok Jiyem mengangguk2, lalu dia bilang. ”abis saya mau dagang kue2 juga terlalu sering diutang sama tetangga2”... duh.

Aku juga jadi inget, dua hari lalu aku menelpon seorang ibu tetangga di Komplek perumahan dimana aku tinggal. Dia punya bisnis air kemasan isi ulang. Aku sudah lama berlangganan dengan dia, tiba-tiba aku mendengar kabar bahwa perusahaan air minum kemasan itu dijual kepihak lain. Aku jadi ragu, jadi aku telpon dia.. lalu kita ngobrol.. Tin aku udah gak sanggup menjalankan itu lagi. Selain aku gak punya pembantu, ada kecenderungan pelanggan berhutang. Kalau ditagih marah. Lho padahal dia yang berhutang tapi dia yang marah.. Lalu lama-lama kok berat ya, jadi aku hanya konsentrasi bikin Yogurt untuk dijual.”... Oh aku bilang yah asal orang yang membeli itu tetap melakukan proses higienis yang sama dengan standard kesehatan. Dia meyakinkan aku bahwa itu tetap dilakukan.. tapi tetap terdengar nada berat dalam bicaranya..

Aku membuat judul ”Perempuan” karena dari ketiga kisah contoh diatas aku melihat fakta bahwa perempuan itu mahluk yang ulet (resilient) dan pada saat dia harus menjadi tulang punggung keluarga ya semua dijalankan. Pada saat menemui kesulitan juga terbukti dia kreatif mencari jalan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Secara relatif tidak banyak gengsi-gengsian, walau pekerjaan apa saja tapi mau dijalankan asalkan keluarga mendapat nafkah. Dan jangan salah, pada kelompok menengah atas diantara teman-teman perempuanku juga sudah beberapa yang mengalami suaminya di PHK atau disuruh pensiun dini sehingga istri menjadi tulang punggung.

Perempuan menjadi tulang punggung memang sudah jamak di Indonesia, tetapi dengan kemerosotan ekonomi hal ini menjadi lebih meluas di banyak lapisan masyarakat.

Disatu sisi, kita wajib bangga ya jadi perempuan, karena berhasil menyajikan keberlangsungan kehidupan yang lebih berkualitas. Apalagi kalau perempuan itu rajin beribadah dan bisa menjadi pengayom bukan saja secara materiel tetapi juga secara rohani bagi suami dan anaknya. Sedangkan disisi lain, karena dia juga ibu rumah tangga, maka sering kali dialah yang membuka wawasan anak-anaknya untuk lebih maju dan terdidik, membukakan jalan untuk anak agar banyak berkreasi dan yang terpenting memberikan bekal moralitas dalam kehidupan bermasyarakat.

Kamis, 15 Mei 2008

Internal Communication Channel

Komunikasi internal dalam sebuah perusahaan sangat diperlukan agar karyawan dapat bekerja selaras dengan berbagai kebijakan perusahaan dan sesuai dengan target yang diharapkan.

Ada beberapa pendekatan untuk merencanakan sebuah komunikasi internal. Yaitu dengan dipilihnya beberapa media komunikasi internal disesuaikan dengan isi materi yang akan disampaikan kepada karyawan. Beberapa media komunikasi (communication channel) yang dikenal adalah sebagai berikut :

  1. Manager – employee communication : Ini adalah komunikasi yang paling sederhana dalam pekerjaan sehari-hari. Dapat dilakukan kapan saja oleh seorang manager kepada anak buahnya. Bisa dalam rangka choaching atau mentoring atau dalam suasana sosial misalnya pada saat makan siang bersama.
  2. Unit Meeting : Ini adalah rapat mingguan sebuah divisi atau unit kerja untuk membicarakan kemajuan pekerjaan atau pencapaian unit dimaksud. Rapat ini juga bisa digunakan untuk problem solving atau meninjau kemajuan proyek.
  3. Board of Directors Meeting : Ini adalah rapat anggota BOD yang diselenggarakan untuk membicarakan masalah-masalah inti perusahaan dan sangat berhubungan langsung dengan pencapaian bisnis di perusahaan tersebut. Di rapat ini juga dapat dibicarakan masalah karyawan yang luas dan berdampak besar bagi produktivitas perusahaan.
  4. Employee General Meeting : ini adalah rapat keseluruhan karyawan yang umumnya diadakan ½ tahun sekali. Gunanya untuk memberikan gambaran pencapaian bisnis perusahaan dan beberapa pengumuman penting sehubungan dengan perubahan struktur organisasi, misalnya. Pada kesempatan ini juga sangat baik digunakan untuk mengumumkan Award kepada beberapa individual yang berprestasi, gunanya untuk memberikan semangat kepada karyawan yang lain.
  5. Executive Coffee Session: Ini adalah sebuah inisiatif dari pihak eksekutif untuk mengundang beberapa karyawan dari berbagai divisi untuk berdiskusi secara terbuka dengan pimpinan perusahaan. Sangat baik untuk dilakukan secara berkala untuk melihat kesehatan perusahaan secara menyeluruh. Hal ini juga baik untuk menfasilitasi masalah-masalah yang tidak terselesaikan di tingkat people manager, sehingga karyawan dapat langsung menyampaikannya kepada pimpinan perusahaan. Apabila perusahaan akan melakukan hal ini, sebaiknya diadministrasikan dengan baik siapa-siapa saja yang telah diundang dan masalah apa saja yang perlu penangan segera. Untuk kemudian disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
  6. Bulletin Board : Ini dipergunakan oleh divisi komunikasi untuk melakukan komunikasi publik. Misalnya dibuat bulletin board pada setiap lantai agar karyawan dapat melihat pengumuman, foto-foto sebuah acara, award atau penghargaan, dan hal-hal lain yang sifatnya lebih informal. Ini dibutuhkan untuk meringankan stress karyawan yang dapat istirahat sesaat untuk membaca hal-hal ringan yang bermanfaat. Misalnya penangan sebuah penyakit yang sedang berjangkit dan lain sebagainya.
  7. Newsletter : ini juga dikendalikan oleh divisi komunikasi bekerja sama dengan Marketing. Newsletter dapat digunakan secara internal agar semua karyawan sadar berita dan dapat membantu komunikasi eksternal dengan bahan-bahan dari newsletter tersebut. Umumnya ini berkaitan dengan produk perusahaan yang sedang dipasarkan.
  8. Intranet : ini adalah website yang diperuntukan bagi komunitas internal. Disini bisa disimpan berbagai peraturan perusahaan yang dapat diakses oleh para karyawan. Intranet ini harus diupdate setiap saat agar bisa dijadikan acuan pada saat bekerja sehari-hari. Pada era belakangan ini intranet juga bisa digunakan untuk media konsultasi antara karyawan dengan manajemen.

Media komunikasi diatas sifatnya resmi dan diatur oleh perusahaan dalam hal ini Human Capital Department. Karena saat ini hampir seluruh perusahaan telah menggunakan jasa internet, maka komunikasi melalui email, sms dan video conferencing dapat dilakukan kapan saja dan darimana saja. Hanya yang perlu diingat adalah semua hasil pembicaraan tersebut harus dicatat dalam sebuah minutes of meeting, agar kelak bisa digunakan sebagai kontrol kilas balik atau untuk kepentingan audit.

Kemajuan teknologi tidak membatasi pertemuan / komunikasi tatap muka, oleh karena itu sebaiknya para karyawan membiasakan dirinya dengan teknologi baru yang digunakan oleh perusahaan. Misalnya fasilitas telephone yang canggih, messaging, video conferencing, chatting, dan lain sebagainya.

Karyawan perusahaan yang terus menerus diberi informasi, akan membentuk sebuah kebersamaan dalam usaha, dan satu bahasa dalam pencapaian target bisnis. Kesadaran akan suatu masalah dapat menciptakan solusi yang cepat dan tepat. Tentunya kerahasiaan juga dijaga dengan baik dengan cara memilah-milah informasi mana untuk kalangan mana.

Jumat, 09 Mei 2008

Upaya Menjaga Keseimbangan Jiwa Pekerja

(dimuat oleh Majalah Human Capital pada tahun 2005)


Seringkali kita mendengar bahwa tingkat produktivitas karyawan banyak dipengaruhi oleh kehidupan yang seimbang. Artinya bila karyawan mempunyai kegiatan kantor dalam porsi yang seimbang dengan kehidupan pribadinya, maka diharapkan mereka dapat memberikan kontribusi kinerja yang sangat tinggi. Perusahaan-perusahaan harus mempertimbangkan bahwa karyawan adalah asset nomor satu yang harus disempurnakan dari waktu ke waktu. Sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan perusahaan disamping nilai penjualan misalnya, maka tingkat keseimbangan antara pekerjaan dan waktu pribadi bisa mempengaruhi tinggi rendahnya berhentinya karyawan (attrition rate).

Perusahaan semestinya memperhatikan hal ini dan ada berbagai cara yang bisa dilakukan, antara lain dengan menyelenggarakan berbagai program untuk karyawan. Sebelumnya harus dianalisa dari sudut mana masalah ini akan dikelola.

Beberapa kemungkinan pendekatan yang paling sesuai dengan masalah yang dihadapi karyawan sehari-hari antara lain:

· Kesehatan

· Beban kerja

· Kualitas hubungan antara manusia

· Work Style

Marilah coba kita bahas satu persatu dan bagaimana elemen-elemen diatas berhubungan dengan kualitas kerja karyawan.


Kesehatan

Dalam dunia bisnis yang semakin hari semakin memberikan tekanan yang tinggi, maka kesehatan karyawan sangat penting. Baik kesehatan fisik maupun kesehatan emosional. Seorang karyawan yang sangat sadar dengan kesehatan mereka, apa bila diteliti akan produktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang acuh kepada kesehatan.

Sebagai ilustrasi, seorang karyawan yang sadar akan nutrisi yang sehat, berolah raga secara teratur, pandai membagi waktu, pandai mengelola stress, pandai bergaul akan menghasilkan seorang karyawan yang handal. Sebaliknya seorang karyawan yang menderita kelelahan fisik karena kurang berolah raga, kurang pandai membagi waktu antara kerja dan lingkup sosial, besar kemungkinan ia akan menemui berbagai kendala dalam bekerja.

Analisa kondisi kesehatan karyawan bisa dimulai dengan menganalisa keluhan penyakit yang sering diderita karyawan. Ini bisa dimulai dari claim medis yang datanya bisa didapat di HRD departemen. Dari sana bisa dianalisa apakah sebagian karyawan sering menderita flu misalnya, atau tekanan darah tinggi, atau penyakit yang lain. Setelah dianalisa keluhan terbanyak karyawan kemudian bisa dibuatkan program untuk penanggulangan atau antisipasi. Contoh-contoh program yang bisa dibuat misalnya:

· Edukasi mengenai masalah kesehatan : misalnya dengan memanggil dokter spesialist yang bisa memberikan presentasi mengenai nutrisi yang sehat. Diet yang baik dan olah raga yang harus dilakukan oleh pekerja dengan tingkat stress yang tinggi.

· Mengundang seorang psychologist yang akan menerangkan bagaimana karyawan bisa mengelola stress ditempat kerja.

· Secara periodic (misalnya 3 bulan sekali), karyawan diberikan nutrisi sehat seperti buah-buahan sambil diberikan artikel singkat tentang manfaat buah bagi kesehatan.

· Memberikan tawaran untuk menjadi member sebuah club fitness (optional) dengan subsidi dari perusahaan.

· Menyelenggarakan employee gathering diluar gedung, misalnya dengan mengadakan tea walk yang diikuti dengan game2 yang sehat. Acara ini juga bisa digunakan sebagai reward untuk kerja keras karyawan dalam setahun.

· Children party, umum dilakukan perusahaan besar untuk memberikan kesempatan keluarga karyawan mendapat hiburan segar. Hal yang umum dilakukan juga semacam Family day.

· Children@work, acara ini bisa diselenggarakan untuk anak-anak karyawan yang diundang ke tempat kerja orang tuanya agar dapat melihat bagaimana sebenarnya dunia kerja. Acara ini juga bisa diikuti dengan berbagai games berdasarkan usia anak. Acara seperti Children Party dan Children@work bisa diserahkan sebagai project kepada para sekretaris misalnya sebagai Committee. Sehingga pada saat yang sama bisa dianggap sebagai program pengembangan bagi para sekretaris.


Beban Kerja

Sebagai salah satu tugas para manajer adalah mengawasi keseimbangan beban kerja para karyawannya. Analisa mengenai hal ini bisa melalui survey karyawan, atau wawancara dengan karyawan oleh manajernya masing-masing. Keseimbangan beban kerja sangat mempengaruhi kondisi moral karyawan. Beban kerja yang terpantau dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Tugas menajemen untuk mencari solusi menyeluruh apabila ada kendala yang jelas. Semuanya ini harus dipertimbangkan mengingat proses kerja secara keseluruhan jangan sampai terganggu. Berikut ini kemungkinan penyelesaiannya

· Apakah ada proses bisnis yang dapat di sederhanakan atau di mekanisasi. Apakah ada aplikasi software yang bisa digunakan untuk membantu situasi ini ?

· Mata rantai proses yang disederhanakan

· Apakah perlu menambah staff

· Apakah perlu reorganisasi

· Apakah ada pendidikan khusus yang harus diberikan kepada staff untuk meningkatkan produktivitas.

Kualitas hubungan antar karyawan

Komunikasi antara atasan dan bawahan serta policy “open door” sangat besar artinya bagi kesehatan moral karyawan. Tetapi hal ini sangat tergantung dari sikap para eksekutif di perusahaan tersebut. Ada beberapa channel komunikasi yang bisa dilakukan untuk menyikapi hal ini, misalnya:

1. Dari level yang paling kecil, yaitu unit meeting seminggu sekali. Hal ini selain bisa digunakan sebagai sarana untuk memantau kemajuan pekerjaan, sekaligus sebagai media komunikasi antar karyawan dan manajer bisa ada uneg-uneg yang perlu disampaikan.

2. One-on-One, pertemuan karyawan dengan manajemen untuk issue yang sangat sensitive. Karyawan seyogyanya diperbolehkan untuk meminta pertemuan dengan top manajemen bila dirasa perlu, biasa disebut dengan “Executive Interview”.

3. Pimpinan perusahaan melakukan “Coffee Session” dengan karyawan dari berbagai divisi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat apakah ada issue antar departement yang perlu disikapi. Program ini harus dikelola oleh HRD, karena apapun hasil diskusinya akan dibawakan di rapat bulanan para manajer.

4. President Director Memo – bisa dikirimkan kepada karyawan secara periodic untuk menginformasikan berbagai policy perusahaan atau tentang hasil kinerja perusahaan secara menyeluruh.

5. Bulletin board – yang bisa dikelola oleh Communication Department bisa menampung berbagai kegiatan perusahaan dengan foto-foto yang atraktif untuk membangkitkan semangat kerja. Disini juga bisa dipasang misalnya karyawan berprestasi, penerima spesial award atau best sales person, misalnya.

6. Intranet perusahaan yang dapat memberikan informasi yang sangat luas bagi karyawan, mulai dari peraturan perusahaan, konsultasi melalui chatting dengan HRD. Intranet perusahaan biasanya dikelola oleh IT Department yang bekerjasama dengan Comms department.

Pada sisi religious, sangatlah baik untuk memberikan kesempatan karyawan untuk melakukan ibadah menurut agama mereka masing-masing, dengan cara menyediakan sarana ibadah seperti “praying room” untuk muslim dan kegiatan misa setiap minggu untuk mereka yang beragama Kristen. Acara tahunan seperti Buka Puasa Bersama atau Halal Bihalal serta Acara Natal akan mendekatkan hubungan antar karyawan maupun karyawan dengan atasan yang sifatnya sosial, jadi bukan melulu urusan pekerjaan.


Work Style

Bila kita hidup dan bekerja di Jakarta atau di kota-kota besar lainnya, maka pulang pergi dari rumah ke kantor saja sudah memberikan stress tersendiri. Ini disebabkan karena semua kegiatan perusahaan harus dilakukan di kantor. Dengan memberikan “fleksibilitas” kepada para karyawan untuk dapat bekerja dari rumah maka hal itu secara signifikan akan mengurangi stress para karyawan. Tentu saja policy ini mempunyai beberapa konsekuensi, tetapi di era internet sekarang ini, pola bekerja dari remote area sudah sangat umum. Gaya bekerja seperti ini disebut “mobile working” yaitu karyawan dibolehkan bekerja dari remote location, bisa dari rumah, airport, dari lokasi pelanggan dan lain sebagainya. Sebagai dukungan, perusahaan menyediakan notebook bagi setiap karyawan yang eligible, dan sambungan telpon dari rumah ke kantor untuk akses internet 24 jam. Perubahan gaya bekerja ini juga ditunjang kemajuan teknologi telepon genggam yang sudah bisa mengakses internet dan email. Kecepatan penyampaian pesan sangat bergantung dari peralatan tersebut. Proses pendukung juga perlu disiapkan, misalnya setiap karyawan yang sedang bekerja dari luar kantor, telpon kantornya harus di forward ke telepon genggam sehingga tidak ada pesan telpon yang meleset. Kedisiplinan karyawan untuk merepons email juga harus diperhatikan. Pola bekerja seperti ini selain bisa membantu karyawan menyeimbangkan kehidupan mereka, di sisi lain juga bisa menghasilkan penghematan. Ini karena perusahaan tidak harus menyediakan perabotan kantor sejumlah karyawannya, jadi cukup misalnya 1 set perangkat untuk 3 karyawan. Ini juga artinya menghemat sewa ruang kantor. Dari sisi lain, manajer juga harus membiasakan diri ‘tidak bertemu muka dengan staff’ melainkan hanya secara virtual. Kinerja staff dilihat dari hasil akhir tugasnya. Memang gaya ini membutuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi dan kredibilitas karyawan sangat dituntut.

Semua elemen tadi menumbuhkan keseimbangan hidup karyawan antara kerja dan kehidupan pribadi atau sosial. Tetapi alangkah baiknya bila semua itu tadi mempunyai ukuran sukses yang jelas, sehingga mudah dievaluasi.


Senin, 05 Mei 2008

Pendidikan Akhlak Harus Mulai dari Rumah

(dimuat di Majalah Kartini, tahun 2005)

Berbagai tayangan di televisi dan artikel di media cetak tentang berbagai tindak kejahatan, demo yang berakhir anarkis, tawuran pelajar dan mahasiswa, menyampaikan pesan bahwa sudah sedemikian terpuruknya akhlak moral manusia Indonesia, terutama yang berada di kota-kota besar.

Hal ini sangat memprihatinkan terutama karena Indonesia sedang dilanda masalah multi dimensional mulai dari kemiskinan, kesehatan, bencana alam, korupsi dan turunnya secara drastic moral bangsa.

Berbagai masalah di surat kabar mulai dari anggota DPRD DKI yang dinaikan penghasilannya ditengah jeritan masyarakat karena kenaikan harga BBM, sampai masalah perampokan di bis kota, diatas taxi atau di daerah perumahan penduduk yang sudah seperti kejadian sehari-hari. Hati saya yang paling dalam bertanya kemana sebetulnya hati nurani kita dalam kelompok masyarakat kok hal-hal seperti itu terus saja terjadi.



Semuanya tampak seperti benang kusut, membuat masyarakat jadi apatis dan sedih berkepanjangan.

Dalam lamunan memikirkan itu semua saya bertanya kepada anak saya yang sekarang duduk di kelas 2 SMU. Nak, apakah kamu mendapat pelajaran ahklak di sekolah. Dia masih meminta saya untuk mengklarifikasi apakah yang dimaksud adalah pelajaran budi pekerti. Saya katakan itu bisa menjadi bagian dari pelajaran agama, tapi yang saya maksud intinya adalah – apakah kamu diajarkan hal-hal mendasar, seperti misalnya kalau kamu mendapat tugas menjadi bendahara kelas tidak boleh salah menghitung uang dan tidak boleh menyelewengkan satu sen pun. Bila kamu berjanji dengan guru atau teman harus ditepati, bila kamu berorganisasi bersikaplah yang baik jangan sampai menyakiti perasaan orang dan jangan otoriter. Bila meminjam barang teman harus dikembalikan dan jangan sampai rusak, bila ada teman wanita yang disakiti secara fisik harus dibela… dan seterusnya. Anak saya menjawab.. oh iya itu saya dapat hanya di SD menjadi bagian dari pelajaran Agama tapi hanya diberikan seminggu sekali selama 1 jam.

Lalu saya merenung lagi, yah mungkin itu mestinya dikembangkan dirumah mulai sejak dini anak harus diajarkan mempunyai moral agama dan moral pergaulan social yang peka. Jadi ingat tayangan di televisi tentang Bapak SBY yang sedang duduk dengan keluarganya sambil mengatakan bahwa pendidikan dimulai dari rumah. Yah, alangkah idealnya. Karena mungkin Pak SBY tidak seperti bapak-bapak lain yang sibuk memikirkan besok pagi keluarga saya mau dikasih makan apa karena tidak bekerja…

Dalam dialog dengan anak saya juga pernah dibahas masalah pergaulan bebas. “Ibu, sebetulnya apa yang ibu ajarkan sih kok sekarang ini kalau aku keluar malam dengan teman-teman, begitu jam menunjukan jam 10.00 malam aku sudah gelisah dan ingin segera pulang.” Tanya anak saya suatu hari. Saya terdiam sejenak, memang tidak pernah secara implicit saya mengatakan padanya bahwa ada jam malam dirumah harus pulang sebelum jam 24.00. Tapi saya selalu berdiskusi dengan mereka tentang bagaimana menjaga diri dan kehormatan terutama sebagai wanita. Lalu anak saya berkata lagi, bahwa temannya mengatakan jarang lho jaman sekarang dimana remaja wanita punya internal alert system dalam dirinya.

Moral keluarga memang tanggung jawab kepala keluarga, tetapi secara bangsa mungkin pendidikan harus pegang peranan. Apakah kita butuh 1000 orang A.A Gym untuk berdakwah tentang ahlak ke seluruh Indonesia agar moral kita tidak makin terpuruk ? Apakah tayangan televisi semacam Bedah Rumah, atau Rezeki Nomplok yang notabene membantu rakyat miskin harus diperbanyak untuk menggantikan sinetron yang penuh dengan kekerasan?

Semoga setiap individu tergelitik untuk mengupayakan hal yang sangat mendasar ini. Dan marilah kita mulai dari rumah sendiri…


Selasa, 22 April 2008

Speed

Chapter ini sengaja aku tulis untuk mengulas tentang kecepatan dan ketepatan kita mengerjakan tugas-tugas. Dalam keseharian seorang sekretaris eksekutif memiliki sangat banyak tugas dengan tingkat kepentingan yang sangat bervariasi. Oleh sebab itu umumnya para sekretaris memiliki things to do sheet setiap hari untuk menentukan prioritas kerja dan mengecek jangan sampai ada pekerjaan yang terlewatkan.

Kecepatan mengerjakan tugas secara kolektif akan sangat berpengaruh kepada pengambilan keputusan pada eksekutifnya. Selain kecepatan kerja, ketelitian juga sangat diperlukan untuk kesempurnaan hasil akhir.

Mengerjakan pekerjaan dengan cepat bisa berawal dari persiapan kita sehari-hari, tersedianya referensi yang cukup dan berkualitas, terupdatenya database yang kita gunakan, dan berbagai data dan informasi yang kita gunakan sehari-hari. Bagaimana kita akan mengerjakan tugas dengan baik dan cepat apabila komputer kita bekerja kurang baik, nomor telpon orang-orang yang sering kita hubungi tidak terupdate dengan baik ?

Berikut adalah beberapa tips agar kita bisa melaksanakan tugas kita dengan sigap dan cermat:

  1. Luangkan waktu untuk melengkapi berbagai referensi kita (saya sudah bicarakan dalam tayangan sebelumnya).
  2. Susun to do list berdasarkan prioritas kerja
  3. Terapkan time management dengan baik. Dalam menyusun to do list perhatikan juga waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tertentu dan biasakan untuk memberikan spare time. Spare time berguna bila pada saat hasil kerja dibutuhkan tapi belum bisa selesai karena sebuah kendala mendadak (misalnya komputer hang, atau karena line telpon berhenti mendadak), maka masih ada waktu untuk mencari alternatif solusi bagi penyesaian tugas itu. Spare time juga berguna untuk kita melakukan cek ulang terhadap hasil kerja kita sebelum disampaikan kepada boss kita.
  4. Hindari untuk melakukan sesuatu dekat dengan deadline. Hal ini membuat kita tegang dan untuk jangka panjang kurang sehat bagi kita sendiri. Selain itu, hal tersebut tidak bagus untuk citra kita dihadapan boss kita bila selalu terdesak deadline baru mengerjakan tugas.
  5. Lakukan follow up kepada orang-orang yang seharusnya memberikan informasi yang kita butuhkan untuk tugas tertentu.
  6. Pada waktu luang, sempatkan diri untuk memahirkan diri dengan berbagai office tools. Pada kantor modern dewasa ini, ada berbagai fasilitas yang bisa digunakan untuk productivity tools. Misalnya software untuk presentasi, untuk menyusun teks yang rumit, mengolah foto menjadi sebuah laporan yang menarik dan lain sebagainya. Mahirkan diri anda juga dengan kebutuhan telephone conferencing atau video conference yang besar kemungkinan sering dilakukan di kantor anda.

Kecepatan kerja seorang sekretaris eksekutif, selain dari membuat proses decision making menjadi lebih cepat, juga menumbuhkan citra positif bagi sekretaris sendiri.

Kamis, 17 April 2008

Plan Your Next Career

Anda menginginkan karir ke jenjang yang berbeda? Sebagai seorang sekretaris eksekutif tentu jenjang karir selanjutnya harus pindah jalur pekerjaan ke bidang yang lain. Setiap orang ingin maju bukan? Pasti ada beberapa jenis pekerjaan atau posisi yang akan anda incar sebagai the next big things. Untuk itu banyak yang harus dipersiapkan, dibawah ini adalah contoh-contoh usaha yang bisa dilakukan, antara lain :

  1. Tetapkan target kira-kira kapan anda akan lengser dan siap menerima tanggung jawab lain. Bicarakan hal ini dengan atasan langsung sehingga beliau bisa memberikan dukungan dan saran-saran.
  2. Lakukan konsultasi dengan divisi dimana pekerjaan yang kita incar itu bernaung. Tanyakan apa saja syarat-syarat untuk menduduki jabatan tertentu yang kita ingini dan kapan kira-kira ada posisi yang kosong. Kita bisa menyatakan ketertarikan kita pada jabatan tersebut dan berupaya untuk melengkapi diri dengan persyaratan dimaksud.
  3. Sejak setahun sebelum target perpindahan, lakukan multi tasking dengan menerima beberapa pekerjaan dari divisi yang kita tuju sebagai latihan dan menambah pengetahuan. Periode pengenalan ini bisa dilakukan dengan menawarkan diri untuk terlibatkan langsung di proyek-proyek yang sedang berjalan.
Sebagai contoh, saat aku menentukan ingin pindah ke Communication Department, aku sudah mulai terlibat sedikit demi sedikit dengan pekerjaan disana. Misalnya suatu hari mereka mengadakan Road show tentang produk notebook ke kota-kota di Jawa dan Sulawesi. Aku minta izin untuk ikut ke Makasar dalam Road show tersebut dan diizinkan. Aku diminta membantu penyelenggaraan press conference. Aku bertugas menyiapkan venue, materi, sovenir dan follow up para wartawan yang diundang sehari sebelumnya. Dari sini aku belajar menghadapi wartawan dan melihat langsung bagaimana sebuah press conference dilaksanakan, apa yang boleh disampaikan apa yang tidak boleh disampaikan. Dalam road show tersebut aku juga membantu persiapan seminar dengan pelanggan. Disana aku juga belajar menyiapkan daftar hadir, alat2 presentasi serta berhubungan dengan pihak hotel untuk relokasi demo machine.

Keterlibatan ku di area marketing communication terus berlanjut bila ada kesempatan dan selalu diketahui oleh atasanku. Dengan cara ini maka waktu ada posisi kosong akhirnya aku diperbolehkan untuk pindah profesi karena selama masa pengenalan mereka sudah tahu caraku berkerja.

Dengan kata lain sell yourself, itu intinya adalah jangan ragu-ragu menawarkan diri kepada divisi lain yang ingin kita tuju untuk membantu. Jangan ragu-ragu menyatakan bahwa anda bisa membantu di area mana saja dan akan melakukannya dengan sepenuh hati. Kadang tawaran kita belum tentu berhasil dan diterima, tapi jangan berkecil hati karena berhubungan baik dengan orang-orang yang tepat, bisa mendatangkan kesempatan.

Jangan lupa kita juga harus menyiapkan pengganti kita dengan baik dan seksama. Proses ini harus sepenuhnya diketahui oleh Pimpinan, karena beliau kelak yang akan memutuskan siapa pengganti kita. Dengan teknik pendekatan yang mirip dengan diatas, yaitu kita harus menelaah kira-kira siapa yang bisa dicalonkan. Kemudian secara berkala sekretaris ini diberikan kesempatan menjadi backup kita. Kemudian kita harus minta komentar boss kita tentang pekerjaan dia, apakah memenuhi persyaratan minimal ? Jangan lupa chemistry antara sekretaris dan boss. Ada sekretaris yang sangat pandai tapi chemistry-nya tidak cocok dengan pimpinan, ya apa boleh buat tidak bisa diajukan.

Dengan perencanaan yang matang dan terarah maka perpindahan ke karir selanjutnya bisa berjalan dengan baik.