Jumat, 20 November 2009

Tips Menjadi Freelance

Sejak lama, terutama setelah krisis ekonomi melanda dunia, tingkat pengangguran semakin tinggi. Mahasiswa yang telah lulus mencari kerja bersamaan dengan angkatan kerja yang belum mendapat pekerjaan dari tahun sebelumnya. Pada setiap acara bursa kerja kita melihat antrean panjang pencari kerja dari angkatan muda.
Sudah umum diketahui mencari kerja tidak mudah, selain karena persaingan, juga karena persyaratan untuk menerima pegawai semakin ditingkatkan. Jadi apa alternative yang bisa digapai bagi pencari kerja ? Selain dari membuka usaha sendiri, kenapa tidak jadi free lance untuk bidang keahlian tertentu, seperti misalnya penterjemah, desain grafis, penulis lepas, fotografi, guru les Inggris atau matematika dan lain sebagainya.


Bagaimana mulainya?
Bila sudah yakin akan mulai kerja free lance, pertama-tama siapkan perangkat computer yang bisa dipakai untuk kerja. Siapkan lingkungan kerja seolah2 itu adalah ruang kerja kita, dan buatlah suasana senyaman mungkin. Karena kenyamanan membuat daya kreasi mengalir deras. Kemudian bikin kartu nama, dengan alamat lengkap, nomor telpon, email dan kalau sudah punya blog pribadi atau website. Membuat blog yang tampak seperti website juga ide yang bagus untuk menarik minat calon pelanggan. Masukanlah data dan informasi selengkap-lengkapnya agar orang mudah menangkap apa yang kita tawarkan.  Jangan lupa blog atau website itu juga harus selalu di update agar menimbulkan kesan anda "aktif" memberikan informasi.  Ada baiknya blog ada berbahasa Inggris, kalau ingin menembak pasar dari luar negeri, dan interaktif.
Bagaimana memasarkannya?
Pada setiap hang out dengan teman2 jangan lupa bawa kartu nama. Kalau punya milis, bisa disebarkan lewat milis. Alamat blog atau website ditaruh juga di Facebook, atau social media lainnya yang bisa dipakai untuk penyebarluasan. Jangan malu kalau ditanya jasa apa saja yang diberikan. Kalau bisa ambil satu bidang khusus, lalu nanti kalau sudah banyak pelanggan dan keahlian meningkat bisa menerima pekerjaan jenis lainnya.
Selain lewat penyebaran kartu nama, coba dekati salah satu agency. Agency marketing biasanya suka membutuhkan orang2 free lance dibidang penulisan, penerjemah, desain, fotografi, pembuatan video profile, atau percetakan. Bekerja dengan agency lebih mudah karena kita sudah diberi pekerjaan yang fix persyaratannya. Agency ini bisa di Jakarta, diluar Jakarta atau di luar negeri. Bisa mulai kontak melalui website mereka dan tawarkan jasa kamu dan jangan lupa siapkan contoh hasil kerja kita.
Penyebaran jasa kita juga bisa dari mulut ke mulut. Bila ada teman yang pernah pakai jasa kita, dan bila puas, maka teman ini bisa saja mereferensikan kita kepada orang lain. Maka perlu menjaga kepuasan pelanggan.
Bagaimana mengatur tarif?
Pertama kali saya ditanya berapa jasa penulisan satu artikel? Saya bingung menghitungnya. Lalu Tanya teman2 yang sudah senior, serta rekan yang sudah malang melintang sebagai free lance. Menulis bisa harga per halaman, per paket misalnya menulis booklet atau artikel. Kalau menterjemah juga bisa memberikan harga per halaman atau per kata. Jangan segan atau malu menyebutkan, tarif saya sekian. Dalam penulisan umum juga kalau kita mengatakan perubahan hanya bisa tiga kali, selebihnya dikenakan biaya. Untuk fotografi misalnya, harus jelas tema yang dikehendaki pelanggan itu apa (individu atau perusahaan) dan bagaimana karakter tokoh yang akan di foto, untuk pembuatan apa, misalnya apakah untuk company profile atau untuk event tertentu. Carilah informasi persyaratan dari sebuah job sedetail mungkin, agar dalam pelaksanaan tidak ada kendala.  Jangan lupa siap2 untuk rate dalam US.$, in case ada permintaan dari negara lain yang tertarik dengan jasa kita.
Dalam tarif boleh memasukan elemen biaya rumah tangga kita yang naik karena penggunaan internet, telpon dan listrik. Biasanya sekitar 10-15% dari harga jasa kita.
Quotation
Walaupun free lance, siapkan sebuah file template yang digunakan sebagai quotation. Biasakan apabila akan mendapat job, kirimkan quotation yang berisi harga jasa kita, bagaimana pembayaran yang diharapkan, serta berapa lama pembayaran diharapkan sampai, serta alamat bank account kita. Kalau pemberi job ada di luar negeri, jangan lupa di konversikan ke dalam US.$ agar mereka langsung mendapatkan angka yang pasti.
Invoice
Dalam pembicaraan saat memberikan job, katakan bahwa kamu akan segera mengirim invoice setelah hasil diterima. Kirimkan invoice dan tunggu sampai waktu 3 – 4 minggu hingga pembayaran diterima. Apabila terjadi lebih dari sebulan setelah invoice dikirim belum ada pembayaran, jangan segan2 untuk menelpon dengan sopan untuk mengingatkan pembayaran tersebut.  Atau follow up dengan email apabila client ada diluar negeri.
Etika
Bekerja seorang diri memerlukan pembangunan karakter yang kuat. Misalnya selalu tepat waktu menjawab email atau SMS. Cepat tanggap, bahkan proaktif melakukan survey apabila sudah mulai ada pembicaraan dengan calon client. Apabila ada email yang minta kita mengecek sesuatu, jawablah bahwa kita akan kembali dalam 1 hari atau 2 hari dengan jawabannya. Kadang pelanggan memberikan data pribadi. Jagalah data ini jangan sampai disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Hindarkan menulis email dengan kata2 gaul. Jagalah kesopanan dalam menulis email, karena ini mencerminkan pribadi kamu. Sering kali kelanjutan sebuah bisnis didasarkan atas kepercayaan. Kalau kita sudah dipercaya karena kualitas kerja, responsiveness, kerjasama dan pergaulan yang enak, maka niscaya job akan mengalir.
Proteksi
Karena kita bekerja dirumah yang kadang computer kita digunakan bersama dengan anggota keluarga yang lain, maka untuk mencegah data kita hilang atau rusak, secara periodic buatlah backup di external hardisk. Misalnya sebulan sekali di copy ke external hardisk. Ini juga memudahkan bila suatu hari kamu sedang dikejar deadline tapi tiba2 lampu mati. Kita bisa bawa hard disk kita ke warnet terdekat untuk melanjutkan kerja dengan data yang ada.
Mengembangkan diri
Karena kita bekerja tidak ada jam kerjanya, maka sebaiknya disiplinkan diri Anda untuk mulai bekerja seperti layaknya dikantor.  Jam 09.00 sudah di meja kerja dan membuka email, menjawab email yang masuk  dan lalukan apa saja yang produktif hingga jam makan siang.  Lalu istirahatlah 1 jam lalu mulai bekerja lagi dari jam 13.30 sampai jam 5.00 sore.  Disiplin diri ini sangat penting, karena bila tidak kita akan terbawa suasana santai yang akan mempengaruhi kecepatan kita bekerja.  
Cobalah selalu memenuhi deadline yang sudah di jadwalkan, bila ada masalah hingga penyelesaian pekerjaan mundur, kirim kabar kepada client bahwa pekerjaan akan terlamat beberapa jam dan alasannya.  Tetapi ini tidak boleh terlalu sering terjadi.  Ingat kepercayaan pelanggan dimulai dari komitment kita kepada jadwal yang disetujui.
Teknologi
Sebisa mungkin mengasah kemampuan pemakaian software desain, text, table dengan baik dan mampu bekerja dengan berbagai fasilitas di Internet.  Misalnya untuk mengirim desain yang besar2 melalui email akan berisiko membuat email berat.  Jadi kirim via "dropbox".  Kuasai juga bagaimana mensetup conference call, dalam banyak kesempatan anda akan harus mengikuti briefing dari client yang berada di beberapa negara dalam 1 waktu.  Bagaimana menerangkan kepada percetakan bahwa suatu poster atau banner harus dicetak, dan lain sebagainya sesuai dengan bidang keahlian Anda.

Nah, tunggu apa lagi. Segera kuasai satu bidang ilmu dengan kompetensi yang tinggi agar kita bisa bekerja untuk diri kita sendiri. Selamat mencoba !!

Rabu, 18 November 2009

Pengaruh Mobile Working

Dunia mobile semakin ringan dan menyebar karena teknologi menunjang untuk orang bekerja secara mobile. Frekuensi pertemua tatap muka semakin kurang dilakukan karena hampir semua langkah bisnis bisa di instruksikan melalui perangkat cellular phone atau smart phone.

Tapi coba kita amati efek dari dunia yang serba verbal ini. Seorang system analist sedang membuat program untuk divisi Keuangan, menerima panggilan telpon dari atasannya yang menginstruksikan penambahan fungsi2 tertentu. Setelah itu sang programmer melakukan permintaan itu sesuai permintaan. Setelah melalui beberapa testing ternyata ada kesalahan pada pemrograman.

Sang programmer disalahkan kenapa menambahkan fungsi tertentu itu, tapi dia mengatakan itu atas perintah atasan. Sang atasan mengelak, dan mengatakan wah saya lupa pernah nyuruh begitu. Karena tidak ada bukti tertulis, maka kesalahan tetap pada programmer yang tidak teliti untuk meminta konfirmasi dari atasannya melalui email.

Contoh diatas sangat umum terjadi, terutama akhir-akhir ini dimana orang sudah semakin tinggi tingkat tekanan pekerjaannya sehingga tidak sempat lagi memperhatikan bahwa konfirmasi sebuah perintah melalui email, sebagai media tertulis dan bisa di lacak, tidak dilakukan lagi. Dan karena kurangnya kepedulian staff operasional, maka tidak adanya perintah lewat email dianggap biasa saja.

Kebiasaan ini sangat tidak konstruktif. Sesibuk2nya kita apabila memberikan instruksi penting melalui cell phone, sebaiknya harus disusul dengan konfirmasi dengan email. Bahkan order kepada supplier memang bisa dengan telepon, tapi tentunya konfirmasi mengenai jumlah, warna, ukuran, target penyelesaian, model dan lain2 harus disusulkan lewat email bukan?

Hal tersebut juga penting apabila kelak kemudian hari diadakan audit, karena semua data tentang pemberi perintah, penerima perintah dan penerima hasil akhir akan diperiksa. Ini juga pelajaran bagi staff yang mempunyai boss yang hobby memberikan perintah melalui cell phone atau chatting. Apabila boss malas mengkonfirmasi, maka kita bisa proaktif untuk mengirimkan email berisi konfirmasi bahwa telah melakukan apa2 sesuai dengan perintah. Email ini bisa dijadikan bukti apabila kelak kemudian hari ada perkara yang timbul.

Senin, 09 November 2009

PLN

Listrik byar pet sudah menjadi makanan sehari-hari warga Jakarta. Mati lampu mengakibatkan ibu rumah tangga tidak bisa melakukan aktivitas, para free lancer seperti saya juga repot kalau enggak mengungsi ke Starbuck untuk cek email ya pekerjaan tidak maju-maju.

Kenapa sih PLN tampaknya repot banget mengatur beban yang kian meningkat karena permintaan bisnis yang meningkat. Konon beban permintaan untuk Jakarta memang sudah melebihi batas kemampuan PLN untuk memasok listrik. Belum lagi akibat global warming, masyarakat lebih banyak menggunakan listrik untuk AC karena kepanasan. Akibatnya pasokan listrik tidak cukup untuk kita semua terutama pada saat beban tinggi.

Kenapa PLN tidak menggencarkan lagi iklan penghematan listrik seperti dulu. Hematlah listrik 100 watt per hari per rumah, mungkin itu harus digencarkan kembali. Pencurian listrik juga digencarkan. Maling2 listrik segera masukan penjara saja.

Dan divisi yang mematikan lampu per wilayah jangan ada yang KKN. Jangan sampai satu wilayah di Jakarta mati terus2an karena ada pejabat tertentu mengirimkan surat sakti kepada PLN jadi enggak mati2 listriknya. Kan kasihan rakyat kecil yang tidak bisa KKN jadi korban. Mana produktivitas menurun, kualitas hidup juga turun karena sebel tidak bisa berkegiatan dengan baik.

Azas keadilan juga harus diperhatikan oleh PLN kalau setiap rumah tangga dimatikan 4 jam, ya yang konsisten donk, jangan ada yang 8 jam, ada yang Cuma 2 jam. Sungguh keadilan dan kebersihan aparat yang mengatur hal ini sangat perlu diprioritaskan. Jangan2 nanti ada suap agar lampu tetap menyala… hiks.