Beberapa waktu lalu saya berkesempatan menjadi salah satu
team member dari sebuah event akbar dari sebuah perusahaan multinasional
dibidang teknologi informasi. Kali ini
saya ingin membahas dari segi registrasi peserta.
Peserta diminta melakukan registrasi secara online. Data registrasi peserta kemudian harus
ditelpon untuk mengingatkan tentang pendaftarannya dan apakah yang bersangkutan
akan hadir di acara tersebut. Dari
pengalaman ini, kami melihat data orang yang mendaftar sangat banyak, hampir
160% diatas target kehadiran. Tetapi
kalau dilihat dari kebenaran informasi yang mereka berikan saat registrasi,
banyak yang menggunakan nama perusahaan fiktif, atau ada nama perusahaan
tersebut tapi yang bersangkutan tidak pernah bekerja disana. Target profile peserta tidak sepenuhnya bisa
persis sama dengan harapan. Bahkan
mahasiswa dan pelajar juga ikut mendaftar, walaupun sudah dikatakan bahwa acara
ini untuk pelaku bisnis dan bekerja di bidang IT.
Di Indonesia masih banyak kita temui orang yang mendaftar ke
free seminar bukan karena ingin mendapatkan manfaat bisnis, tetapi hanya iseng
dan mencari sovenier seminar sebanyak2nya (event go-er). Kelompok ini sangat dihindari kalau kita mau
seminar kita mencapai sasarannya. Selain
itu ada juga kelompok pelajar dan mahasiswa yang ingin menghadiri seminar
selain mungkin ingin menimba ilmu tapi juga mengharapkan mendapat door prizes
yang sangat menarik. Kelompok ini juga
bisa memalsukan kartu nama dengan nama perusahaan dan nomor telon fiktif.
Kondisi demikian mengharuskan kita membersihkan dahulu
database registrasi dari kedua kelompok yang tidak diinginkan hadir. Sesudah itu kita harus menelpon mereka
menyampaikan bahwa registrasi mereka dengan menyesal ditolak.
Pertanyaannya – bagaimana yang lebih baik, mengirim undangan
secara selektif berdasarkan database yang sudah di validasi, atau ngeblast undangan
sebanyak2nya dan mengharap peserta mendaftar lewat web.
Mari kita bandingkan, pada kesempatan sebelumnya kami juga
melaksanakan acara untuk target peserta yang cukup banyak, tapi yang diundang
jelas hanya mereka yang sudah masuk kedalam database tervalidasi. Setelah undangan dikirim, peserta di telpon
satu persatu dan diterangkan tujuan acara apa, profile pembicara, target
peserta dan informasi lain yang meyakinkan calon peserta untuk datang. Dengan cara ini peserta yang mendaftar jelas
punya kepentingan yang bisa dipenuhi setelah dia menghadiri acara
dimaksud. Misalnya kebetulan pelanggan
ini butuh solusi yang akan dipresentasikan, jadi bisa sekalian melakukan dialog
dengan pemilik solusi tersebut. Dengan
begitu jumlah peserta yang tidak ada hubungan dengan materi bahasan bisa
ditekan, dan para pengumpul sovenier juga cukup sedikit.
Kemajuan teknologi event management application software
memang membantu menangani registrasi yang masif, tetapi kondisi di Indonesia
mengharuskan kita melakukan langkah2 pembersihan untuk meyakinkan bahwa target
peserta memenuhi permintaan client kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar