PR telah berubah secara besar-besaran setelah derasnya perubahan
cara orang mengakses informasi dari smartphone serta terbukanya kesempatan
untuk berkreasi melalui media online dan
social media. Sehingga bisa
dikatakan, PR sekarang bukan hanya media relation, mengirimkan artikel atau
siaran pers seperti yang kita lakukan satu dekade yang lalu.
PR yang sekarang mengarah ke Digital PR, yaitu usaha untuk mengkombinasikan
PR tradisional dengan content marketing, social media dan kekuatan search
engine. Sehingga satu berita yang statik
ditransformasikan menjadi dialog atau forum diskusi melalui website perusahaan
– dan oleh sebab itu sering kali membypass media dan bicara langsung dengan
target pembaca kita secara online.
Dengan cara ini berita dapat disebar
lebih luas, lebih cepat, dan lebih tepat tertuju ke target pembaca yang
spesifik daripada sebelumnya. Hal ini
memungkinkan kita memaksimalkan nilai berita, daripada hanya puas dengan
pemuatan dalam satu media. Lebih-lebih
lagi apabila kita menggunakan social media, blogs, media online yang
menyediakan tempat untuk bertukar pikiran – sehingga pesan kita bukan hanya
berita satu arah, tetapi menciptakan dialog dan terhubung dengan target
pembaca.
Sebagai PR professional, salah satu cara untuk menyatukan
content marketing kedalam PR mix adalah mengkaji ulang isi dari siaran pers dan
artikel menjadi konten yang segar. Dari
satu siaran pers bisa di bentuk ulang menjadi slide presentasi yang dapat di
share, postingan di blog, info grafik di website, bisa dipasang di LinkedIn
news update, dan dipasang di Koran ekonomi online yang relevan dan bahkan di
halaman Facebook. Memang pada setiap
posting harus ada bedanya karena isi disesuaikan dengan target pembaca media
tersebut. Tapi kalau proses ini diulang
beberapa kali, maka dari satu konten bisa mengambang di berbagai media, dan
menciptakan kelompok pembaca yang berbeda-beda.
Bukankah itu memperkaya tebaran konten yang ingin kita sebarkan?
Selain itu, saat anda menggubah ulang pesan-pesan kunci siaran
pers anda, hilangkan bagian yang sifatnya membanggakan diri, menjual, dan
capaian2 perusahaan anda, karena hal ini tidak membuat pembaca ingin berdiskusi
tentang masalah itu. Hal itu hanya
membuat orang berpikir bahwa anda hanya mengkemas informasi komersial kedalam
berbagai social media. Jadi tampak
seperti iklan. Lebih baik nada tulisan
Anda adalah bagaimana anda bisa memberikan nilai tambah bagi pembaca.
Promosi
Silang
Setelah anda menulis konten, lanjutkanlah dengan satu langkah
lagi untuk konten digital PR. Fungsi ini
seharusnya tidak menjadi ranah IT, atau web programmer – fungsi ini harus
menjadi bagian dari fungsi Marketing yang harus dimasukan kedalam kegiatan
PR. Kemudian integrasikan kata kunci
dengan search engine agar mampu mengekspose berita anda kepada orang2 yang
mencari berita melalui search engine.
Gunakan keywords yang sama untuk postingan siaran pers dan byline artikel,
postingan blog, sehingga anda bisa mendapatkan dampak yang maksimum secara
keseluruhan.
Kemudian bagikanlah melalui social media secara gencar. Ingat saja tiga kata content – search - social
itu adalah tiga serangkai yang harus selalu diingat. Ada lagi tambahan yaitu Twitter, cari list
wartawan yang punya akun twitter dan follow.
Dari segi individu PR pro, tidak ada kata lain selain belajar,
belajar dan belajar. Tidak ada yang
lebih penting dari selalu belajar – skills yang segar sangat penting bagi
sukses anda sebagai marketing atau PR pro.
Selalu tantang diri anda secara konstan belajar dan mengimplementasikan
teknologi serta skill baru, mengadaptasi proses sesuai dengan lingkungan
Anda. Ini sangat penting bagi investasi
di diri anda sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar