Minggu, 16 Juni 2013

Pengaruh Social Media terhadap PR

PR telah berubah secara besar-besaran setelah derasnya perubahan cara orang mengakses informasi dari smartphone serta terbukanya kesempatan untuk berkreasi melalui media online dan  social media.  Sehingga bisa dikatakan, PR sekarang bukan hanya media relation, mengirimkan artikel atau siaran pers seperti yang kita lakukan satu dekade yang lalu.
PR yang sekarang mengarah ke Digital PR, yaitu usaha untuk mengkombinasikan PR tradisional dengan content marketing, social media dan kekuatan search engine.  Sehingga satu berita yang statik ditransformasikan menjadi dialog atau forum diskusi melalui website perusahaan – dan oleh sebab itu sering kali membypass media dan bicara langsung dengan target pembaca kita secara online.
Dengan cara ini berita dapat disebar lebih luas, lebih cepat, dan lebih tepat tertuju ke target pembaca yang spesifik daripada sebelumnya.  Hal ini memungkinkan kita memaksimalkan nilai berita, daripada hanya puas dengan pemuatan dalam satu media.  Lebih-lebih lagi apabila kita menggunakan social media, blogs, media online yang menyediakan tempat untuk bertukar pikiran – sehingga pesan kita bukan hanya berita satu arah, tetapi menciptakan dialog dan terhubung dengan target pembaca.
Sebagai PR professional, salah satu cara untuk menyatukan content marketing kedalam PR mix adalah mengkaji ulang isi dari siaran pers dan artikel menjadi konten yang segar.  Dari satu siaran pers bisa di bentuk ulang menjadi slide presentasi yang dapat di share, postingan di blog, info grafik di website, bisa dipasang di LinkedIn news update, dan dipasang di Koran ekonomi online yang relevan dan bahkan di halaman Facebook.  Memang pada setiap posting harus ada bedanya karena isi disesuaikan dengan target pembaca media tersebut.  Tapi kalau proses ini diulang beberapa kali, maka dari satu konten bisa mengambang di berbagai media, dan menciptakan kelompok pembaca yang berbeda-beda.  Bukankah itu memperkaya tebaran konten yang ingin kita sebarkan?
Selain itu, saat anda menggubah ulang pesan-pesan kunci siaran pers anda, hilangkan bagian yang sifatnya membanggakan diri, menjual, dan capaian2 perusahaan anda, karena hal ini tidak membuat pembaca ingin berdiskusi tentang masalah itu.  Hal itu hanya membuat orang berpikir bahwa anda hanya mengkemas informasi komersial kedalam berbagai social media.  Jadi tampak seperti iklan.  Lebih baik nada tulisan Anda adalah bagaimana anda bisa memberikan nilai tambah bagi pembaca.
Promosi Silang
Setelah anda menulis konten, lanjutkanlah dengan satu langkah lagi untuk konten digital PR.  Fungsi ini seharusnya tidak menjadi ranah IT, atau web programmer – fungsi ini harus menjadi bagian dari fungsi Marketing yang harus dimasukan kedalam kegiatan PR.  Kemudian integrasikan kata kunci dengan search engine agar mampu mengekspose berita anda kepada orang2 yang mencari berita melalui search engine.  Gunakan keywords yang sama untuk postingan siaran pers dan byline artikel, postingan blog, sehingga anda bisa mendapatkan dampak yang maksimum secara keseluruhan.
Kemudian bagikanlah melalui social media secara gencar.  Ingat saja tiga kata content – search - social itu adalah tiga serangkai yang harus selalu diingat.  Ada lagi tambahan yaitu Twitter, cari list wartawan yang punya akun twitter dan follow.
Dari segi individu PR pro, tidak ada kata lain selain belajar, belajar dan belajar.  Tidak ada yang lebih penting dari selalu belajar – skills yang segar sangat penting bagi sukses anda sebagai marketing atau PR pro.  Selalu tantang diri anda secara konstan belajar dan mengimplementasikan teknologi serta skill baru, mengadaptasi proses sesuai dengan lingkungan Anda.  Ini sangat penting bagi investasi di diri anda sendiri.

Tidak ada komentar: